Korea Selatan merencanakan langkah besar dengan menghadapi penurunan drastis tingkat kelahiran yang menjadi yang tercepat di dunia dengan memperkenalkan rencana penerimaan 165 ribu pekerja migran pada tahun depan. Hal ini diumumkan oleh Kementerian Tenaga Kerja Korea Selatan sebagai solusi atas kekhawatiran akan dampak dari penurunan jumlah anak-anak yang lahir di negara tersebut.
Dilaporkan bahwa tingkat kelahiran wanita Korea Selatan pada tahun lalu menurun menjadi 0,78 anak per wanita, mencatat rekor terendah sepanjang sejarah. Proyeksi juga menunjukkan penurunan separuh jumlah generasi muda dalam 30 tahun ke depan. Situasi ini, ditambah dengan penuaan penduduk, telah berdampak signifikan terhadap pasar tenaga kerja di Korea Selatan.
Kementerian Tenaga Kerja Korea Selatan, sebagai respons terhadap tantangan kesulitan merekrut pekerja akibat kondisi demografis ini, telah mengumumkan rencana penerimaan 165 ribu pekerja migran non-profesional pada tahun mendatang.
Keputusan ini diambil setelah pertemuan Komite Kebijakan Tenaga Kerja Asing yang diselenggarakan pada tanggal 27 bulan lalu, di mana diperjanjikan untuk meluncurkan “Sistem Izin dan Manajemen Kerja Tenaga Kerja Asing” guna memfasilitasi kedatangan pekerja migran tersebut. Langkah ini diharapkan dapat membantu perusahaan-perusahaan, terutama yang berukuran kecil dan menengah, dalam mengatasi kesulitan merekrut pekerja.
Pada keterangan dari sumber yang sama, sebagian besar dari rencana penerimaan pekerja migran ini adalah untuk pemegang visa non-profesional (E-9). Jumlah pekerja migran dengan visa E-9 yang masuk ke Korea Selatan terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, mencapai 120 ribu orang pada tahun ini, dibandingkan dengan 69 ribu orang pada tahun sebelumnya.
Mayoritas dari rencana ini tertuju pada sektor manufaktur dengan 95 ribu pekerja migran yang direncanakan, diikuti oleh sektor pertanian dengan 16 ribu orang, sektor jasa dengan 13 ribu orang, dan sektor perikanan dengan 10 ribu orang.
Langkah ini juga diikuti dengan rencana pemerintah untuk memperluas kategori industri yang dapat diakses oleh pekerja migran dengan visa E-9. Di samping sektor-sektor yang telah ada sebelumnya seperti pertanian, perikanan, manufaktur, konstruksi, dan sebagian industri jasa, tambahan sektor-sektor baru seperti industri makanan, pertambangan, dan kehutanan juga diwacanakan.
Rencana ini juga memperhitungkan penggunaan pekerja migran di sektor restoran di beberapa daerah seperti Pulau Jeju dan Kota Sejong untuk posisi asisten dapur.
Dalam konteks saat ini, warga Taiwan masih dapat melakukan perjalanan ke Korea Selatan untuk tujuan wisata tanpa visa dengan batas waktu 90 hari. Berbagai jenis visa kerja, termasuk visa E1-E10, telah diberikan kepada tenaga kerja asing yang bekerja di berbagai sektor di Korea Selatan, dengan visa E9 khususnya diberikan kepada pekerja migran non-profesional atau yang melakukan pekerjaan fisik.