Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI), Abdul Kadir Karding, mengumumkan rencana kerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk menyiapkan tenaga kerja migran Indonesia yang lebih profesional dan terampil. Kerja sama ini bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja yang siap bersaing di luar negeri dan mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan pekerjaan di negara tujuan.
Usai rapat koordinasi bersama Mendikdasmen Abdul Mu’ti, Karding menyampaikan bahwa salah satu tantangan utama bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) adalah kurangnya keterampilan dan kemampuan berbahasa negara tujuan. Untuk mengatasi hal ini, pelatihan keterampilan akan difokuskan di sekolah-sekolah menengah kejuruan (SMK) yang telah dipilih.
Selain itu, Karding menekankan pentingnya pelatihan bagi mantan PMI yang kembali ke Indonesia. Hal ini bertujuan untuk menjaga kestabilan ekonomi dan menghindari pengangguran di kalangan mantan pekerja migran. Menurut Karding, mantan PMI membutuhkan keterampilan baru agar bisa mengelola keuangan keluarga dengan lebih baik dan meningkatkan taraf hidup.
Fenomena beragam kondisi mantan PMI yang pulang juga menjadi perhatian Karding. Banyak yang sukses meningkatkan ekonomi keluarga, namun tidak sedikit yang menghadapi masalah sosial dan ekonomi. Dengan adanya program pelatihan khusus bagi purna PMI, Karding berharap mereka tidak kembali ke tanah air dalam keadaan kosong dan tanpa tujuan.
Baca: TKW Asal Ponorogo: Indah Berhasil Sulap Rumah Gubuk Jadi Istana dalam 1,5 Tahun Bekerja di Taiwan
Program ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang bagi para PMI yang kembali, sehingga mereka mampu terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi keluarga dan masyarakat secara berkelanjutan.