Kabar BMI

Ngenesnya 3 PMI Taiwan Dijanjikan Jaga Lansia Ujungnya Serabutan, Salah Satunya Jaga 12 Anak

×

Ngenesnya 3 PMI Taiwan Dijanjikan Jaga Lansia Ujungnya Serabutan, Salah Satunya Jaga 12 Anak

Sebarkan artikel ini

Suarabmi.co.id – Banyak pekerja migran Indonesia (PMI) di Taiwan yang mengalami kontrak kerja yang tidak sesuai dengan tugas yang dijanjikan.

Wanti, aktivis dari Garda BMI, menyatakan bahwa serikat pekerja sering menerima keluhan dari PMI sektor perawatan yang dipaksa melakukan pekerjaan lain seperti berkebun, menjaga anak, dan bahkan bersih-bersih gedung.

Salah satu kasus yang mencuat adalah Bunga (nama samaran), seorang PMI yang dipaksa bekerja jauh dari kontraknya sebagai perawat lansia.

Bunga: Kontrak Perawat Lansia, Tugasnya Jaga 12 Anak

Bunga, PMI yang bekerja di Taiwan sejak Januari 2023, awalnya dipekerjakan sebagai perawat lansia.

Namun, ia diminta menjaga 12 anak dan membersihkan rumah bertingkat lima tanpa waktu istirahat. Bunga sering bekerja hingga tengah malam dan pernah pingsan karena kelelahan.

Ia melaporkan masalah ini kepada Wanti, yang mendorongnya untuk mengumpulkan bukti dan melapor ke saluran siaga 1955 serta LSM Stella Maris.

Meskipun kondisi Bunga semakin buruk, ia tidak melarikan diri, melainkan tetap bekerja sambil mencari solusi.

Suatu hari, rumah majikannya didatangi Departemen Ketenagakerjaan, dan Bunga berhasil dibawa ke shelter. Kini, ia bekerja di sektor pabrik dan menyarankan PMI yang mengalami hal serupa untuk tidak kabur, tetapi melapor dengan bukti yang kuat.

Melati: Dari Perawat Lansia ke Berkebun

Melati, asal Jawa Tengah, tiba di Taiwan pada Februari 2024 dengan kontrak sebagai perawat lansia.

Namun, setelah dua minggu, ia justru diminta untuk bekerja di kebun milik majikannya di Miaoli. Selain berkebun, ia juga harus memasak dan membersihkan rumah.

Keletihan membuatnya melapor ke agensi, tetapi majikan masih mengklaim bahwa ia bekerja sebagai perawat lansia. Setelah memberi bukti, Melati akhirnya dipindahkan ke shelter oleh serikat pekerja.

Melati menekankan pentingnya bersabar dan melapor melalui serikat pekerja daripada ke pemerintah, yang menurutnya sering tidak membantu.

PMI yang Bekerja di Restoran dan Pasar

Seorang PMI yang bekerja di rumah makan seafood di Taiwan utara mengungkapkan bahwa kontraknya sebagai perawat lansia, namun ia bekerja di restoran tanpa keluhan karena merasa majikannya baik hati.

Meski tak mendapat tambahan gaji atau hari libur, PMI ini memilih untuk bertahan hingga kontraknya selesai.

Menurut Wanti, banyak PMI yang juga dipaksa bekerja di restoran atau pasar. Salah satunya adalah seorang PMI yang diminta menjaga toko kue di pasar.

Setelah beberapa bulan, ia akhirnya melapor ke serikat pekerja dan mendapatkan bantuan untuk pindah majikan serta menerima ganti rugi.

Wanti juga mengingatkan agar PMI yang mengalami kontrak tidak sesuai segera melapor. Salah satu kasus melibatkan PMI yang awalnya tidak masalah bekerja merawat dua lansia, karena diberi tambahan gaji.

Namun, setelah merasa lelah, ia kesulitan untuk melapor karena sudah setuju dengan tambahan gaji tersebut.

Wanti menegaskan bahwa PMI seharusnya tidak menunggu untuk mendapatkan uang lebih, karena jika terlambat melapor, bisa menghadapi kesulitan.***

Dapatkan informasi terkini setiap hari, bergabunglah dengan saluran WhatsApp SuaraBMI sekarang juga!

==

Heeee... bukan di copy caranya, di share...

SUWUN