Kabar BMI

Pernah Dibelikan Majikan Alkitab Berbahasa Indonesia, TKW Taiwan Ini Ungkap Kebenarannya

×

Pernah Dibelikan Majikan Alkitab Berbahasa Indonesia, TKW Taiwan Ini Ungkap Kebenarannya

Sebarkan artikel ini

Suarabmi.co.id – Seorang TKW asal Indonesia yang juga seorang YouTuber, membagikan pengalaman menarik dan cukup mencengangkan selama bekerja di Taiwan.

TKW dengan nama YouTube Yayuk Ciayo, menceritakan salah satu pengalaman saat ia dan majikannya diajak untuk berpindah agama oleh anak majikannya.

Yayuk menceritakan bahwa anak majikannya, yang beragama Kristen, pernah membawa pendeta ke rumah mereka. Pendeta tersebut berusaha membujuk Yayuk dan majikannya yang sudah lansia untuk memeluk agama Kristen.

Baca juga: Yuk Saling Doakan! Ketegangan di Suriah Semakin Meningkat, WNI yang di Sana Masuk dalam Daftar Prioritas

“Beliau itu Kristen, anaknya nyonyaku dulu pernah ngajak pak pendeta ke rumah sini. Jadi nyonyaku sama kakekku mau diajak ke Kristen,” katanya, dilansir Suarabmi dari kanal YouTube Yayuk Ciayo pada Jumat, 6 Desember 2024.

Meski dibujuk oleh anak majikannya, kedua majikan Yayuk menolak ajakan tersebut dengan tegas.

“Dulu pas didatangkan pendeta ke rumah itu, nyonya dan kakekku juga menolak dengan tegas. Nyonya gak mau pindah agama, nyonyaku tetap pada pendiriannya.”

Tak hanya itu, Yayuk juga mengungkapkan bahwa anak majikannya memberikan Alkitab dalam bahasa Indonesia kepadanya, begitu pula dengan temannya, Mbak Wati.

Baca juga: Indonesia Diminta Kirim Kembali PMI ke Arab Saudi, Ternyata Ini Alasan di Baliknya..

“Terus aku pernah dikasih Alkitab, Mbak Wati juga pernah dikasih Alkitab ya teman-teman, dalam terjemahan bahasa Indonesia.”

Mbak Wati menolak pemberian tersebut dengan cara yang halus, sementara Yayuk memilih untuk menerima dan menyimpan Alkitab itu meski tidak pernah mempelajarinya.

“Mbak Wati dikasih (Alkitab), Mbak Wati gak mau, katanya ‘Saya belajar Alkitab, kamu juga belajar Al-Quran punya saya.’ Kalau saya dikasih saya terima, saya masukin ke oven situ, ke oven yang gak kepake sama obatnya nyonya situ. Aku taruh lama banget sekarang gak ada, diambil lagi,” ujarnya.

Baca juga: 17 Tahun di Saudi, TKW Lombok Ini Bikin Heboh Lupa Bahasa Daerah Asalnya saat Pulang

Meski mengalami pengalaman yang tidak biasa, Yayuk menyikapinya dengan santai dan menganggap bahwa agama adalah pilihan pribadi. “Kalau menurut saya, bagiku agamaku, bagimu agamamu. Saling menghormati,” ujarnya.

Yayuk juga menambahkan bahwa ada beberapa rekan pekerja migran di Taiwan yang mengalami perlakuan diskriminatif, seperti pelarangan untuk melaksanakan ibadah.

“Ada juga temanku yang gak boleh salat dll, di sini alhamdulillah boleh semuanya, bebas alhamdulillah tidak ada paksaan alhamdulillah,” tulisnya.***

==

Heeee... bukan di copy caranya, di share...

SUWUN