Suarabmi.co.id – Duka menyelimuti Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, setelah bangunan asrama yang tengah dalam proses renovasi ambruk dan menimpa puluhan santri pada Senin (29/9).
Bangunan berlantai empat itu runtuh ketika para santri tengah melaksanakan ibadah salat. Proses renovasi yang dilakukan tanpa izin diduga menjadi penyebab utama tragedi ini.
“Bangunan lama yang awalnya hanya dua lantai ini direnovasi dengan menambah dua lantai lagi tanpa izin. Pondasi bangunan lama rupanya tidak mampu menopang dua lantai beton dan ambruk saat proses pengecoran,” ungkapJuru Bicara Polda Jawa Timur, Jules Abraham Abast, dikutip dari TVRI News.
Satu santri bernama Alfian Ibrahim (11) asal Bangkalan, yang tinggal di Surabaya, dilaporkan meninggal dunia. Sementara itu, sedikitnya 99 santri lainnya mengalami luka-luka, sebagian dalam kondisi kritis. Mayoritas korban adalah santri laki-laki, karena santri perempuan berada di bagian bangunan lain dan berhasil menyelamatkan diri.
Tim penyelamat yang terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, dan relawan, terus berjibaku melakukan evakuasi. Ketua tim SAR, Nanang Sigit, mengatakan, “Kami mengalirkan oksigen dan air kepada mereka yang masih terjebak di bawah reruntuhan dan membuat mereka tetap hidup selagi kami bekerja keras untuk mengeluarkan mereka.”
Sementara upaya penyelamatan berlangsung, suasana haru terlihat di sekitar posko darurat yang didirikan tak jauh dari lokasi kejadian. Keluarga para santri menanti kabar anak-anak mereka dengan cemas.
“Masih belum tahu anak saya di mana, dari datanya juga belum ada,” ujar seorang orang tua korban yang enggan disebutkan namanya, dikutip suarabmi.co.id dari detikJatim.
Hingga Senin malam, sebanyak 84 santri telah berhasil dievakuasi, dengan rincian 34 dirawat di RSUD Sidoarjo, 45 di RSI Siti Hajar, dan 4 di RS Delta Surya. Di sekitar area ponpes, alat berat dan ambulans masih bersiaga. Lokasi musala yang roboh juga telah ditutup dan dijaga ketat oleh petugas.
Insiden ini menjadi pengingat tragis akan pentingnya keselamatan konstruksi, terutama di lembaga pendidikan. Belum ada informasi resmi terkait langkah hukum atau investigasi lanjutan, namun pihak kepolisian telah mengindikasikan adanya pelanggaran perizinan dalam pembangunan gedung tersebut.***
Ikuti Berita Terbaru dan Pilihan Kami
Dapatkan update berita langsung melalui aplikasi WhatsApp dengan bergabung di Suarabmi.co.id WhatsApp Channel. Pastikan kamu telah menginstal aplikasi WhatsApp untuk mendapatkan informasi terkini.