Suarabmi.co.id – Keluarga Dariya Satino, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Dusun Jatikoong, Desa Jatiroto, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember, kini tengah berduka.
Pada Kamis, 5 Juni 2025, mereka menerima kabar duka bahwa Dariya Satino meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakit pneumonia (radang paru-paru berat) yang dideritanya selama beberapa waktu.
Dariya Satino telah bekerja di Malaysia selama sekitar 10 tahun. Selama masa kerjanya, ia berhasil mengirimkan sebagian penghasilannya untuk keluarga di Jember. Namun, pada akhirnya, penyakit yang dideritanya menyebabkan ia harus menghembuskan napas terakhirnya di negeri jiran tersebut.
Baca juga: TKI Asal Lombok Tewas Tragis di Malaysia, Nyawa Melayang di Tangan Rekan Sekampung
Proses Pemulangan Jenazah
Menurut laporan Radar Jember yang dikutip suarabmi.co.id, setelah meninggal dunia, proses pemulangan jenazah Dariya dimulai pada Kamis pagi, 5 Juni 2025.
Jenazah diberangkatkan menggunakan penerbangan Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH871, yang lepas landas dari Malaysia pada pukul 07:25 waktu setempat dan tiba di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, pada pukul 09:10 WIB.
Setibanya di Indonesia, jenazah langsung dibawa menggunakan ambulans dari UPT Pelayanan dan Perlindungan Tenaga Kerja (P2TK) menuju rumah duka di Desa Jatiroto, Kecamatan Sumberbaru, Jember. Rombongan ambulans tiba di kediaman keluarga pada pukul 15:45 WIB, disambut oleh keluarga dan warga sekitar yang telah menunggu.
Pihak Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Jember memastikan bahwa proses pemulangan jenazah Dariya Satino berjalan lancar. Kepala Disnaker Jember, Suprihandoko, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan monitoring dan pendampingan selama proses tersebut untuk memastikan hak-hak almarhum dan keluarganya terlindungi.
Baca juga: TKI Malaysia Tevvas Ditiqam Rekan di Ladang Sawit, 5 Orang Diamankan
Kepedulian Disnaker Jember Terhadap PMI
Suprihandoko juga menyampaikan pentingnya pemahaman mengenai jumlah PMI asal Jember yang bekerja di luar negeri, terutama di Malaysia. “Di Malaysia saja, ada sekitar 30 ribu PMI asal Jember. Namun, sayangnya, hanya sekitar 10 ribu yang berangkat secara prosedural melalui jalur resmi,” ujarnya.
Tingginya angka keberangkatan PMI asal Jember menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Salah satu langkah yang telah diambil adalah rencana mendirikan Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) di Jember.
Pos ini diharapkan dapat memberikan informasi dan perlindungan lebih kepada PMI, serta mencegah mereka terjebak dalam proses keberangkatan yang ilegal.
Baca juga: KBRI Selamatkan TKI Pasuruan Korban Kekerasan Majikan di Malaysia, Begini Kronologinya!
Dukungan dari Pemerintah Daerah
Selain itu, pihak pemerintah daerah juga terus berupaya meningkatkan perlindungan bagi pekerja migran Indonesia, termasuk melalui penyediaan rumah subsidi bagi PMI, yang diharapkan dapat membantu kesejahteraan mereka dan keluarga di tanah air.
Sebagai informasi, pada saat pemulangan jenazah, keluarga Dariya Satino sempat menyampaikan rasa terima kasih mereka kepada pihak Disnaker Jember yang telah membantu proses tersebut. Mereka berharap agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa depan, dan agar pemerintah terus memperhatikan kesejahteraan para pekerja migran.
Pernyataan Keluarga
Zulkandi, kakak kandung Dariya Satino, mengungkapkan bahwa dirinya sempat berkomunikasi dengan adiknya beberapa waktu sebelum ia meninggal. “Dia sempat bilang kepada saya bahwa ia sudah menyelesaikan kontraknya dan ingin pulang ke rumah. Sayangnya, takdir berkata lain,” ujar Zulkandi dengan penuh rasa kehilangan.
Dariya Satino dimakamkan pada hari yang sama setelah jenazahnya tiba di rumah duka. Keluarga dan warga sekitar memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum sebelum dimakamkan dengan khidmat.***
Ikuti Berita Terbaru dan Pilihan Kami
Dapatkan update berita langsung melalui aplikasi WhatsApp dengan bergabung di Suarabmi.co.id WhatsApp Channel. Pastikan kamu telah menginstal aplikasi WhatsApp untuk mendapatkan informasi terkini.







