Suarabmi.co.id – Pemerintah Taiwan akan melaksanakan simulasi gempa bumi nasional pada Jumat pagi, 20 September 2024, tepatnya pukul 09.21 waktu setempat.
Kegiatan ini merupakan inisiatif penting dari Otoritas Yuan Eksekutif untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana alam.
Direktorat Jenderal Klimatologi dan Meteorologi (CWA) juga mengumumkan bahwa pada hari yang sama, akan disampaikan pesan peringatan terkait simulasi tsunami, sebagai langkah pencegahan tambahan.
Baca juga: PMI Taiwan Dituduh Hilangkan Nyawa Majikan yang Dirawat, Laporan Polisi Tetap Berjalan
Seluruh sekolah dasar dan menengah di Taiwan akan berpartisipasi dalam latihan evakuasi gempa bumi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengajarkan siswa tentang langkah-langkah darurat, yaitu “Merunduk, Berlindung, dan Bertahan”.
Simulasi ini merupakan bagian dari peringatan Hari Pencegahan Bencana Nasional 2024, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bencana, memastikan efektivitas respons terhadap gempa bumi dan tsunami, memperkuat sistem peringatan dini, serta mendorong partisipasi publik dalam upaya mitigasi bencana.
Simulasi akan terdiri dari dua skenario utama:
Baca juga: Persaingan Taiwan, Jepang, dan Korea dalam Menarik Tenaga Kerja Migran, Jepang Menyala Bosku
1. Gempa Bumi: Gempa berkekuatan 7,3 skala Richter terjadi di Kabupaten Chiayi pada pukul 09.21, dengan kedalaman 7,9 kilometer.
2. Tsunami: Gempa berkekuatan 7,5 skala Richter terjadi di lepas pantai barat daya Taiwan pada pukul 09.50, yang memicu terjadinya tsunami.
Selama simulasi berlangsung, CWB akan mengirimkan pesan peringatan melalui Layanan Siaran Seluler (CBS) untuk membantu masyarakat menjadi lebih akrab dengan prosedur peringatan dan evakuasi.
Baca juga: Nasib Beruntung: TKW Taiwan Raih Hadiah Undian Rp1 Miliar, Begini Caranya
Kementerian Pendidikan (MOE) menegaskan bahwa semua sekolah dasar dan menengah akan melakukan latihan evakuasi pada hari Jumat, pukul 09.21, di mana siswa akan mempraktikkan langkah-langkah darurat tersebut.
Setelah situasi dianggap aman, para guru akan memandu siswa untuk berkumpul di lapangan sesuai rute evakuasi yang telah ditentukan, serta memberikan dukungan kepada siswa yang mungkin merasa panik.
MOE juga menekankan pentingnya pendidikan tentang pencegahan bencana di sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari, agar kesiapsiagaan dapat meminimalisir kerugian dan menjaga keselamatan siswa saat bencana terjadi.***