Suarabmi.co.id – Kabar duka kembali datang dari para pekerja migran Indonesia di luar negeri. Kali ini, seorang pekerja migran asal Bali, I Komang Sudiarna (50), dilaporkan meninggal dunia (MD) akibat kecelakaan kerja di Jepang pada Selasa 31 Desember 2024.
Korban berasal dari Lingkungan Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana.
Proses pemulangan jenazah hingga kini masih terkendala sejumlah persoalan, termasuk koordinasi antara perusahaan tempat korban bekerja dan pihak kepolisian Jepang.
Kronologi Kecelakaan yang Merenggut Nyawa I Komang Sudiarna
I Komang Sudiarna diketahui bekerja di sebuah peternakan babi di Jepang sejak 2019. Saat kejadian, korban sedang mengoperasikan alat berat jenis loader untuk menggusur pohon yang menghalangi area kandang.
Namun, pohon berukuran besar yang sedang dipindahkan tiba-tiba tumbang ke arah alat berat. Pohon tersebut menimpa loader yang dikemudikan korban, mengakibatkan korban meninggal dunia di tempat.
Kendala Pemulangan Jenazah Korban
Hingga lebih dari seminggu sejak kejadian, jenazah korban masih tertahan di Jepang. Menurut Kabid Penempatan Pelatihan Produktivitas dan Transmigrasi Disnaker Jembrana, Putu Agus Arimbawa, ada beberapa faktor yang memperlambat proses pemulangan.
Salah satu kendalanya adalah dugaan overstay yang dialami korban. Korban diketahui tidak pernah kembali ke Jembrana sejak pertama kali berangkat ke Jepang melalui jalur resmi pada 2019, dikutip suarabmi.co.id dari Radar Buleleng.
“Hal ini membuat proses pemulangan jenazah terkendala, karena harus diselesaikan sesuai aturan keimigrasian di Jepang,” ujar Arimbawa pada Kamis 9 Januari 2025.
Baca Juga: Jenazah Ni Ketut Nurhayati TKI asal Buleleng Sudah Dipulangkan ke Bali, Korban Pembunuhan?
Upaya Pemulangan dan Dukungan Biaya
Saat ini, Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Jembrana tengah berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali, pihak perusahaan, serta komunitas warga Bali di Jepang untuk mempercepat proses pemulangan.
Perusahaan tempat korban bekerja telah berkomitmen untuk menanggung seluruh biaya pemulangan jenazah. Selain itu, komunitas warga Bali di Jepang juga melakukan penggalangan dana untuk memberikan bantuan tambahan kepada keluarga korban.
“Masalah biaya pemulangan tidak ada kendala, namun proses administrasi dan hukum di Jepang masih harus diselesaikan. Kami terus menunggu informasi lebih lanjut dari pihak terkait,” jelas Arimbawa.
Baca Juga: PMI Berdarah Bali Ditemukan Meninggal Dunia di Kamar Hotel Malaysia, Ada Dugaan jadi Korban
Koordinasi dengan Warga Bali di Jepang
Disnaker Jembrana juga telah berkomunikasi dengan organisasi warga Bali di Jepang untuk membantu mengurus proses pemulangan.
“Penanggung jawab dari pasemetonan Bali di Jepang sedang mengupayakan agar proses di perusahaan dan kepolisian dapat segera selesai,” imbuh Arimbawa.
Menurutnya, setelah semua proses administratif di Jepang selesai, jenazah akan segera dipulangkan ke Jembrana dan diserahkan kepada keluarga korban.***