Suarabmi.co.id – Topan Gaemi sedang melanda Taiwan pada saat ini, menyebabkan korban jiwa dan luka-luka akibat bencana alam tersebut.
Menurut pejabat setempat, Gaemi mendarat di pantai timur Taiwan pada Rabu, 24 Juli 2024, waktu setempat, dan telah menyebabkan tiga kematian serta melukai ratusan orang lainnya di pulau tersebut.
Salah satu dari tiga korban jiwa di Taiwan adalah seorang pengemudi yang tewas karena tertimpa pohon roboh. Korban lainnya tewas ketika ekskavator yang terbalik menimpanya.
Baca juga: WNI Kamboja Ada di Balik Sindikat Taruhan Online, Jefri Terlibat Kejahatan Internasional
Otoritas setempat telah memindahkan lebih dari 8.000 orang di seluruh pulau sebagai tindakan darurat.
Sebelum mencapai Taiwan, Gaemi telah memperparah kondisi hujan di Filipina, yang menyebabkan delapan orang tewas. Diperkirakan topan ini akan mendarat di daratan Tiongkok setelah melewati Taiwan.
Dikutip Suarabmi.co.id dari BBC, dilaporkan bahwa Administrasi Penjaga Pantai Taiwan mengkonfirmasi kapal kargo Fu Shun berbendera Tanzania yang membawa sembilan warga negara Myanmar terbalik di lepas pantai.
Baca juga: TKW Taiwan ini Nekat Tenggak Desinfektan Demi Dipulangkan, Padahal Baru Hitungan Hari Kerja
Kapal ini berlayar dari Kaohsiung di bagian selatan Taiwan saat Topan Gaemi melanda.
Selain kapal Fu Shun, tiga kapal asing lainnya juga dilaporkan terdampar selama badai, namun dalam kondisi yang aman.
Di Taiwan, badai ini mengakibatkan pembatalan sebagian besar latihan militer tahunan terbesar di pulau tersebut, serta hampir semua penerbangan domestik dan lebih dari 200 penerbangan internasional.
Administrasi Cuaca Pusat Taiwan telah mengeluarkan peringatan darat untuk seluruh wilayah Taiwan. Topan ini diproyeksikan akan membawa hujan deras ke seluruh pulau, sehingga perkantoran, sekolah, dan pasar keuangan tutup untuk hari kedua pada Kamis, 25 Juli 2024.
Baca juga: WNA di Bali ini Bukannya Liburan tapi Produksi Narkoba, Tertangkap deh
Layanan kereta api juga terganggu, dengan henti sementara hingga pukul 15.00 (07.00 GMT), dan pembatalan sebagian besar penerbangan domestik dan internasional.
Di Fujian, sekitar 150.000 orang telah direlokasi oleh pemerintah daerah, sebagian besar dari komunitas nelayan pesisir.
Penerbangan di bandara-bandara di Fuzhou, Quanzhou (Fujian), dan Wenzhou (Zhejiang) juga mayoritas dibatalkan, menurut VariFlight.
CCTV melaporkan bahwa pejabat kereta api Guangzhou juga menghentikan sementara beberapa layanan kereta yang melewati daerah yang terkena dampak topan.***