Kabar BMI

Kisah Pilu Eks TKW Malaysia, Harta Raib di Tangan Anak Angkat hingga Dikirim ke Panti Jompo

×

Kisah Pilu Eks TKW Malaysia, Harta Raib di Tangan Anak Angkat hingga Dikirim ke Panti Jompo

Sebarkan artikel ini

Suarabmi.co.id – Liana, seorang mantan tenaga kerja wanita (TKW) dari Bondowoso, telah mengabdikan puluhan tahun hidupnya di Malaysia.

Namun, nasib tragis menimpanya ketika harta yang ia kumpulkan dari kerja kerasnya di sana raib oleh anggota keluarganya sendiri.

Meskipun pernah dibantu oleh Uya Kuya untuk pulang ke Indonesia dan berkumpul kembali dengan keluarganya, Liana kini tinggal di Bondowoso, Jawa Timur, dengan kondisi kesehatan yang memburuk, terutama gangguan penglihatannya yang serius.

Baca juga: Topan Gaemi Melanda Taiwan, 3 Korban Jiwa dan Dampaknya Terkini

Selama bertahun-tahun di Malaysia, Liana pernah mengalami kecelakaan dan bahkan hidup di bawah jembatan sebelum akhirnya dilarikan ke KBRI Malaysia di Kuala Lumpur.

Namun, ketika kembali ke Indonesia, ia harus menghadapi kenyataan pahit saat anak-anaknya menjual harta miliknya sendiri, termasuk rumah, dan bahkan menitipkannya ke sebuah panti jompo.

Baca juga: WNI Kamboja Ada di Balik Sindikat Taruhan Online, Jefri Terlibat Kejahatan Internasional

Kesedihan Liana semakin mendalam karena ia merasa terasing tanpa adanya dukungan dari keluarga atau sanak saudara.

“Saya ingin pulang karena mata saya sudah tidak bisa melihat selama empat tahun. Matanya yang sebelah kiri masih bisa melihat sedikit, tetapi yang kanan sudah tidak bisa,” ungkap Liana, dikutip dari YouTube Uya Kuya.

Namun, ketika mencoba untuk menghubungi anak angkatnya dan istrinya, ia merasa diabaikan.

Baca juga: WNA di Bali ini Bukannya Liburan tapi Produksi Narkoba, Tertangkap deh

“Anak angkat saya bernama Adi, istrinya Jumati. Saya mencoba untuk menghubungi mereka tetapi tidak diangkat. Mungkin mereka sedang bekerja di sawah,” ujarnya dengan sedih.

Kisah tragis Liana memantik reaksi dari netizen yang merasa prihatin dengan pengalaman yang dialaminya.

Mereka mengomentari kejadian tersebut sebagai pelajaran tentang pentingnya merencanakan masa tua secara mandiri dan mengecam perilaku anak-anaknya yang dianggap tidak berperikemanusiaan.***

==