Scroll untuk baca artikel
Kabar BMI

Turut Berduka! Dede Sopyandi TKI Asal Sukabumi Meninggal di Malaysia, Jenazah Masih Tertahan Biaya Rawat di RS dan Pemulangan

×

Turut Berduka! Dede Sopyandi TKI Asal Sukabumi Meninggal di Malaysia, Jenazah Masih Tertahan Biaya Rawat di RS dan Pemulangan

Sebarkan artikel ini

Suarabmi.co.id – Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, bernama Dede Sopyandi (33 tahun), meninggal dunia saat dirawat di sebuah rumah sakit di Malaysia.

Namun, proses pemulangan jenazahnya belum dapat dilakukan karena keluarga belum mampu menutupi biaya yang dibebankan rumah sakit.

Ketua DPC Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Sukabumi, Jejen Nurjanah, membenarkan kabar tersebut.

Ia mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan dari keluarga Dede untuk membantu memulangkan jenazah dari Malaysia.

Baca juga: 30 Tahun Jadi TKW, Sri Wahyuni Kini Terbujur Koma di Malaysia, Terlantar Usai Diantar Agen ke IGD dan Kesulitan Biaya Pengobatan

“Iya sebelumnya kami (SBMI) mendapat laporan dari keluarga almarhum untuk membantu proses pemulangan jenazah. Sebelumnya, informasinya Dede itu sakit dan dirawat di rumah sakit Malaysia,” ungkap Jejen pada Senin 28 April 2025, dikutip Suara BMI dari Sukabumi Update.

Menurut keterangan keluarga, Dede sudah bekerja di Malaysia sejak 2019 menggunakan visa turis.

“Dia itu (Dede) sudah berangkat atau sudah enam tahun bekerja di sana (Malaysia), tapi berangkatnya no prosedural atau ilegal. Informasinya kemarin itu sempat sakit, koma di rumah sakit,” lanjut Jejen.

Setelah menerima pengaduan dari keluarga, SBMI segera menghubungi rekan mereka di Malaysia untuk memastikan kondisi Dede. Hasil koordinasi tersebut mengungkapkan bahwa Dede telah wafat pada 18 April 2025.

Baca juga: Empat TKI Ilegal Asal Sergai Bayar Rp 5 Juta untuk Bekerja di Malaysia, Satu Agen Diamankan

“Baru saja kita cross-check ke sana (Malaysia), baru saja koordinasi ternyata sudah meninggal. Jadi sehari setelah pengaduan kita baru komunikasi dengan yang mengurus di Malaysia, yang bersangkutan ternyata sudah meninggal,” jelasnya.

Karena status kepergian Dede ke Malaysia secara non-prosedural, tidak ada lembaga atau pihak yang secara resmi bertanggung jawab atas keberadaannya di sana. Hal ini menyebabkan jenazah masih tertahan di rumah sakit.

Jejen menyebutkan bahwa informasi mengenai tempat kerja Dede pun tidak diketahui secara pasti.

“Karena ini kan belum jelas, nggak ada penanggung jawab di sananya. Dia kerjanya di mana juga nggak tahu, dia (almarhum) juga sempat nikah katanya sama orang Madura. Pas sakit itu dibawa anak tirinya ke rumah sakit, tapi anak tirinya sekarang nggak bisa dihubungi,” tuturnya.

Penyebab pasti kematian Dede juga belum dapat dipastikan, sebab keluarga belum menerima surat resmi dari rumah sakit tempat almarhum dirawat.

Baca juga: Viral! Eks TKW Malaysia Hancurkan Rumah Sendiri, Tak Rela Digunakan Eks Suami dan Selingkuhan

“Kita belum bisa memastikan ini sakit murni atau ada kejanggalan karena kita belum menerima surat dari rumah sakit, Bravak juga belum,” kata Jejen.

Saat ini, proses pemulangan jenazah masih terganjal biaya pengobatan dan transportasi yang jumlahnya mencapai lebih dari Rp28 juta.

“Memang dari pihak rumah sakit itu ada biaya yang belum dibayar untuk biaya rumah sakit dan pemulangan jenazah. Jadi ini bukan biaya tebusan, tapi biaya pengobatan pasien sama biaya pemulangan sekitar Rp28 juta lebih karena untuk rumah sakit juga kalau dirupiahkan itu Rp14,1 juta,” ucap Jejen.

SBMI saat ini terus menjalin komunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia untuk mencari solusi terbaik dan menegosiasikan beban biaya tersebut dengan pihak rumah sakit.

“Untuk proses pemulangannya kalau kita sudah ada biaya, baru bisa diproses pemulangan. Diberikan bravak dari KBRI dan keterangan meninggal, nanti langsung dipulangkan jenazahnya,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa hingga kini belum ada dana yang masuk untuk menutupi biaya tersebut.

“Sejauh ini belum ada pembayaran, dan yang mengurus di Malaysia masih menunggu. Rumah sakit juga enggak bisa apa-apa, kalau sudah ada uang baru bisa diproses,” tutup Jejen.***

Dapatkan update berita langsung melalui aplikasi WhatsApp dengan bergabung di Suarabmi.co.id WhatsApp Channel. Pastikan kamu telah menginstal aplikasi WhatsApp untuk mendapatkan informasi terkini.

==

Bukan di copy caranya, di share...

SUWUN