Suarabmi.co.id – Sejumlah 5.255 ayam berbulu hitam dimusnahkan di sebuah peternakan unggas di Yunlin setelah flu burung (H5N1) ditemukan pada hari Senin.
Kematian ayam yang tidak biasa pertama kali dilaporkan pada hari Jumat lalu di Kotapraja Dongshi.
Sebuah laporan laboratorium kemudian mengonfirmasi bahwa kematian tersebut terkait dengan flu burung, menurut BCC.
Baca juga: Stop PMI Ilegal! Lazarus Abi, TKI Tak Resmi ke-119 Asal NTT yang Meninggal di Malaysia Tahun Ini
Dikutip suarabmi.co.id dari Taiwan News, Direktur Pusat Pengendalian Penyakit Hewan dan Tanaman Kabupaten Yunlin, Liao Pei-chih (廖培志), menjelaskan bahwa peternak yang melaporkan kejadian tersebut.
Setelah hasil konfirmasi dari laboratorium, seluruh ayam di peternakan tersebut dimusnahkan dan operasional peternakan dihentikan.
Sebagai langkah pencegahan, peternakan unggas di sekitar lokasi yang terinfeksi, sebanyak 55 peternakan, segera diberi informasi terkait kejadian ini.
Baca juga: Gagal Masuk Militer, Pemuda Lombok ini Pilih Jadi PMI di Malaysia Ikuti Jejak Saudara se-Daerah
Pengambilan sampel dari peternakan-peternakan tersebut dijadwalkan akan dilakukan dalam waktu dekat.
Liao juga menyatakan bahwa kejadian ini merupakan kasus flu burung pertama yang tercatat di Yunlin sejak musim gugur.
Wilayah tersebut, yang memiliki peternakan unggas dengan sistem intensif serta lahan basah yang menjadi tempat singgah burung migran, dianggap sebagai area utama penyebaran virus flu burung.
Baca juga: Miris! 130 Bayi dan Balita di Panti Asuhan Taiwan Sebagian Besar Anak PMI
Oleh karena itu, pihak berwenang memperkuat upaya disinfeksi di seluruh lingkungan untuk menurunkan konsentrasi virus di udara.
Selain itu, peternak unggas diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan mereka. Mereka disarankan untuk memperketat pengendalian akses dan memperbaiki prosedur pembersihan serta disinfeksi pada personel dan kendaraan yang beroperasi di peternakan.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko penyebaran virus dan meminimalisir kerugian yang lebih besar akibat pemusnahan massal.
Baca juga: Curi Perhatian Menteri P2MI, PMI Jember ini Ternyata Alami Sakit Langka dan Koma di Singapura
Liao menambahkan bahwa flu burung yang sangat patogenik sering kali berkaitan dengan migrasi burung.
Di samping itu, kondisi cuaca yang dipengaruhi oleh angin muson timur laut serta suhu rendah dapat menyebabkan stres pada unggas, yang pada gilirannya mengurangi daya tahan mereka terhadap penyakit.
Peternak unggas diminta untuk lebih memperhatikan kondisi kesehatan ternak mereka. Jika ada tanda-tanda kelainan, mereka diharapkan segera melaporkannya kepada otoritas epidemi untuk penanganan yang tepat.***
Dapatkan informasi terkini setiap hari, bergabunglah dengan saluran WhatsApp SuaraBMI sekarang juga!