Berita duka kembali menyelimuti dunia Pekerja Migran Indonesia (PMI). Dyah Irawati, seorang PMI asal Desa Sooko, Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo, meninggal dunia di Hong Kong pada Senin (9/10/24). Kabar sementara menyebutkan bahwa Dyah diduga meninggal dunia karena sakit.
Jenazah pahlawan devisa tersebut telah dimakamkan di kampung halamannya di Lingkungan Nglarangan RT 2 RW 7, Desa Sooko, pada Rabu (11/10/24).
Sebagaimana dilansir suarabmi.co.id dari gemasurya, menurut keterangan Kapolsek Sooko, Iptu M. Isa Latif, jenazah Dyah langsung dibawa ke TPU Sumber Sooko tanpa sempat disemayamkan di rumah duka. Kondisi jalan menuju rumah keluarga yang tidak bisa dilalui oleh ambulans menjadi salah satu alasan, dan pemakaman dilakukan sesuai kesepakatan keluarga.
Prosesi pemakaman dihadiri oleh beberapa pihak terkait, termasuk ibunda, suami, serta pamannya. Selain itu, hadir pula Kepala Bidang Pemberdayaan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, petugas dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) baik dari Jakarta maupun provinsi, Kepala Desa Sooko, serta anggota Polsek setempat.
Pihak terkait memastikan bahwa seluruh fasilitas dan hak almarhumah akan diberikan kepada keluarganya. Sebelumnya, Dyah, yang diketahui merupakan ibu satu anak, sudah merencanakan untuk pulang ke Ponorogo pada Februari 2025.
Kepergian Dyah meninggalkan duka mendalam, tak hanya bagi keluarganya, tetapi juga bagi komunitas PMI yang terus berjuang di negeri orang demi kesejahteraan keluarga di tanah air.
