Suarabmi.co.id – Usia 40 tahun masih memungkinkan untuk menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia), meskipun ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, seperti kesehatan fisik dan jenis pekerjaan yang diinginkan.
Banyak negara yang masih menerima pekerja migran dengan usia 40 tahun, namun persyaratan usia bisa berbeda-beda tergantung pada jenis pekerjaan dan negara tujuan.
Jika mempertimbangkan untuk bekerja sebagai TKI di Singapura, ini bisa menjadi pilihan yang baik.
Baca Juga: Yang Sedang di Singapore Hati-hati, Air Menggenangi Stasiun MRT Chinatown
Penumpang Terpaksa Melewati Genangan
Singapura sering kali menjadi tujuan utama karena peluang pekerjaan yang lebih banyak dan gaji yang lebih tinggi.
Namun, salah satu syarat yang perlu dipenuhi adalah kemampuan berbahasa Inggris dasar. Bahasa Inggris adalah bahasa pengantar di Singapura, terutama dalam lingkungan pekerjaan.
Memiliki kemampuan bahasa Inggris dasar akan sangat membantu dalam berkomunikasi dengan atasan dan rekan kerja.
Jika ingin memilih negara lain, itu juga tidak masalah. Banyak negara yang menerima pekerja migran dari Indonesia, dan beberapa di antaranya mungkin tidak memerlukan keterampilan bahasa Inggris yang tinggi.
Namun, untuk bekerja di negara lain, penting untuk siap belajar bahasa lokal dengan cepat, karena kemampuan berbahasa akan mempermudah komunikasi dan penyesuaian dengan lingkungan kerja dan sosial.
Kemampuan untuk cepat menguasai bahasa ini tergantung pada masing-masing individu. Beberapa orang mungkin lebih cepat beradaptasi dengan bahasa baru, sementara yang lain mungkin perlu lebih banyak waktu dan usaha.
Jadi, jika berusia 40 tahun atau lebih dan ingin menjadi TKI, memilih Singapura bisa menjadi pilihan asalkan sudah mempersiapkan kemampuan bahasa Inggris dasar.
Namun, jika memilih negara lain, pastikan bersedia untuk belajar bahasa dengan cepat agar bisa beradaptasi dengan baik dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari di sana.
Pastikan juga tepat memilih PJTKI, cari tahu dulu keabsahan atau legalitas dari PJTKI tersebut.***