Suarabmi.co.id – Empat anak dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berstatus kaburan atau overstayer di Taiwan telah berhasil dipulangkan ke tanah air pada Jumat, 25 April 2025.
Proses pemulangan ini merupakan hasil kerja sama antara KDEI Taipei, Kementerian Luar Negeri (Kemlu), dan Kementerian Sosial (Kemsos), serta didukung oleh otoritas setempat dan mitra di Taiwan.
Keempat anak tersebut sebelumnya hidup tanpa pengasuhan orang tua yang sah secara hukum, dan keberadaan ibu kandung mereka tidak diketahui.
Anak-anak ini mengalami berbagai kesulitan dalam mengakses layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, lantaran status orang tua mereka yang tidak legal di mata hukum Taiwan.
Tim dari Direktorat Pelindungan WNI Kemlu tiba di Taiwan pada 21 April 2025 dan menghabiskan tiga hari untuk membangun kedekatan emosional dengan anak-anak tersebut sebelum pemulangan dilakukan.
Berdasarkan laporan dari website resmi KDEI yang dikutip Suara BMI, proses pemulangan pada 25 April didampingi langsung oleh tim dari Kemlu dan perwakilan Panti Harmoni Taiwan.
Setibanya di Indonesia, anak-anak tersebut akan mendapatkan perawatan sementara di UPT Sentra Handayani Kemsos sebelum diserahkan kepada keluarga masing-masing di daerah asal mereka.
KDEI Taipei menyampaikan imbauan kepada seluruh PMI di Taiwan agar menghindari status ilegal dengan tidak menjadi kaburan atau overstayer.
Mereka juga ditekankan pentingnya menjalani pernikahan resmi sesuai hukum dan agama serta merencanakan kehamilan secara bertanggung jawab agar anak-anak yang lahir tidak menjadi korban dari situasi hukum yang rentan.
Langkah ini menjadi wujud nyata perlindungan negara terhadap WNI di luar negeri, khususnya anak-anak dalam kondisi rentan.***
Dapatkan update berita langsung melalui aplikasi WhatsApp dengan bergabung di Suarabmi.co.id WhatsApp Channel. Pastikan kamu telah menginstal aplikasi WhatsApp untuk mendapatkan informasi terkini.
