Internasional

Peluang Emas Bagi PMI! Taiwan Siapkan Amnesti Bagi 80.000 Pekerja Migran Ilegal di Negaranya

×

Peluang Emas Bagi PMI! Taiwan Siapkan Amnesti Bagi 80.000 Pekerja Migran Ilegal di Negaranya

Sebarkan artikel ini

Suarabmi.co.id – Pemerintah Taiwan sedang mempertimbangkan kemungkinan memberikan amnesti bagi sekitar 80.000 pekerja migran ilegal yang saat ini berada di negara tersebut.

Langkah ini diusulkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja yang semakin parah di beberapa sektor, serta untuk mengatur kembali status pekerja migran yang tidak tercatat.

Pada pertemuan yang dipimpin oleh Ketua Dewan Kamar Dagang Taiwan, Paul Hsu, dengan Perdana Menteri Cho Jung-tai dan pejabat lainnya, dibahas beberapa isu terkait tenaga kerja migran.

Baca juga: Bandung Barat Ada di Urutan ke Empat Penyumbang PMI Ilegal dari Jabar

Terdapat pembahasan pembukaan sektor jasa bagi pekerja migran dan upaya untuk mengintegrasikan pekerja migran yang belum tercatat ke dalam pekerjaan legal.

Dalam rapat tersebut, total 63 usulan dipresentasikan, dengan 18 di antaranya dibahas lebih lanjut.

Usai pertemuan, Hsu menjelaskan bahwa kekhawatiran utama para pengusaha adalah kekurangan tenaga kerja.

Oleh karena itu, Hsu mengungkapkan bahwa salah satu solusi yang dipertimbangkan adalah memberikan kesempatan bagi pekerja migran ilegal untuk mendapatkan pekerjaan legal, bukannya langsung dideportasi.

Baca juga: Jualan di Arab Saudi Umur 14 Tahun dan Tak Lulus SD, Kini Mantan TKW ini Bergelimang Harta

“Proposal ini memungkinkan pekerja migran ilegal yang sudah lama bekerja di Taiwan untuk mengajukan permohonan bekerja secara legal,” katanya, dikutip SuaraBMI dari Taiwan News.

Selain itu, ada juga usulan untuk memperpanjang periode kelayakan kerja bagi pekerja migran yang telah tinggal di Taiwan lebih dari 10 tahun, melebihi batas waktu yang ada saat ini, yaitu antara 12 hingga 14 tahun.

Hsu menyatakan bahwa usulan ini bisa membantu Taiwan mempertahankan talenta yang sudah berpengalaman dan mencegah negara tersebut menjadi tempat pelatihan bagi negara lain.

Ketika ditanya apakah ada pembatasan terkait asal negara pekerja migran untuk sektor jasa, Hsu menjelaskan bahwa pekerja akan direkrut dari negara-negara asal yang sudah ada dalam daftar Taiwan, seperti Indonesia, Vietnam, Filipina, Thailand, dan India.***

==

Heeee... bukan di copy caranya, di share...

SUWUN