Suarabmi.co.id – Sebuah kabar duka datang dari Banyuwangi, Jawa Timur. Rizal Sampurna, seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Banyuwangi, dilaporkan meninggal dunia di Kamboja.
Meskipun kabar kematian tersebut telah dikonfirmasi oleh Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Banyuwangi, penyebab kematian Rizal hingga saat ini masih misterius.
Pengumuman Kematian Rizal Sampurna oleh P4MI Banyuwangi
Fery Meryanto, Kepala P4MI Banyuwangi, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima kabar meninggalnya Rizal Sampurna sejak 7 April 2025.
Informasi awal tentang kematian Rizal diterima dari Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) pusat, yang mendapatkan kabar tersebut dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kamboja.
Baca Juga: PMI Jepang Berusia 21 Tahun Meninggal Dunia dalam Kebakaran di Klinik Hewan Kanazawa
“Kami mendapat kabar dari kantor kami di pusat setelah menerima informasi dari KBRI. Bahwa benar ada PMI dari Banyuwangi atas nama Rizal Sampurna yang meninggal di Kamboja. Namun, dokumen yang kami terima masih sangat minim, hanya paspor,” jelas Fery Meryanto pada Selasa, 15 April 2025.
Fery juga menambahkan bahwa pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut dari KBRI mengenai rincian kematian dan proses pemulangan jenazah Rizal.
Proses Pemulangan Jenazah Rizal Sampurna
Terkait dengan proses pemulangan jenazah, Fery menyatakan bahwa pengajuan telah dilakukan, namun proses tersebut masih menunggu keputusan dari KBRI di Kamboja.
Selain itu, KBRI juga tengah menyelidiki pihak atau perusahaan yang mempekerjakan Rizal untuk dimintai pertanggungjawaban, dilansir suarabmi.co.id dari Liputan6.
“KBRI akan meminta pertanggungjawaban dari pihak yang mempekerjakan atau perusahaan untuk proses pemulangan jenazahnya. Ini masih dalam tahap penyelidikan,” tambahnya.
Baca Juga: BMW Langsung Kabur setelah Tabrak Mobil dan Motor di Tainan
Minimnya Informasi Mengenai Penyebab Kematian Rizal
Fery mengungkapkan bahwa informasi mengenai penyebab kematian Rizal sangat terbatas. Diduga, Rizal berangkat menjadi TKI melalui jalur non-prosedural atau ilegal, yang membuat proses investigasi semakin rumit.
“Nah, pada kasus Rizal ini informasinya masih minim, dan itu yang masih diselidiki oleh KBRI. Statusnya unprosedural. Kami belum bisa memastikan di sana bekerja sebagai apa dan apa sebab meninggalnya,” jelas Fery.
Masalah PMI Ilegal di Kamboja
Kasus Rizal Sampurna bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, P4MI Banyuwangi juga pernah menangani kasus serupa, namun kasus tersebut tidak berujung pada kematian dan hanya berupa pemulangan pekerja.
“Berdasarkan keterangan dari PMI lain yang bekerja di Kamboja, mereka umumnya dipekerjakan sebagai scammer judi online. Mereka berangkat melalui jalur tidak resmi dan tergiur oleh iming-iming gaji tinggi,” ungkap Fery.
Fery juga menjelaskan bahwa selain Kamboja, negara-negara lain seperti Thailand dan Myanmar juga menjadi tujuan bagi PMI yang berangkat secara non-prosedural.
“Karena unprosedural, jumlahnya itu tidak bisa diperkirakan. Selain Kamboja, juga ada Thailand dan Myanmar. PMI yang bekerja di tiga negara ini kebanyakan unprosedural,” tuturnya.
Harapan Pihak Keluarga dan P4MI Banyuwangi
Pihak keluarga Rizal Sampurna dan P4MI Banyuwangi berharap agar KBRI di Kamboja dapat segera memberikan informasi yang lebih jelas mengenai kondisi Rizal dan proses pemulangan jenazahnya.
Proses penyelidikan masih berjalan, dan keluarga serta pihak terkait berharap dapat segera menemukan kepastian.(*)