Suarabmi.co.id – Pemerintah Kabupaten Majalengka memastikan akan memberikan dukungan penuh terhadap kasus hukum yang melibatkan Linda Yuliana.
Linda sendiri merupakan seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Desa Liangjulang, Kecamatan Kadipaten, yang kini terjerat masalah hukum di Ethiopia.
Linda Terjerat Kasus Narkoba di Ethiopia
Linda Yuliana, 28 tahun, terjerat masalah hukum setelah diduga menjadi korban sindikat narkoba internasional di Ethiopia.
Ia kini mendekam di penjara dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Kisah tragisnya bermula pada 23 Juni 2024, saat ia menerima tawaran pekerjaan dari seorang kenalan bernama Dinda
Dinda menjanjikan pekerjaan sebagai kurir pengantar barang dengan imbalan yang tinggi, sehingga Linda memutuskan untuk berangkat ke Ethiopia.
Baca Juga: Ibu di Taichung Sembunyikan Narkoba di Kereta Bayi, Raup NT$600.000 dalam 3 Bulan
Linda Ditangkap Setelah Membawa Paket Berisi Narkoba
Setelah seminggu di Ethiopia, Linda mendapat instruksi untuk kembali ke Indonesia melalui Laos, membawa paket yang katanya berisi cokelat dan sabun mandi.
Tanpa menyadari bahaya yang mengintainya, Linda mengikuti instruksi tersebut. Sebelum berangkat, ia sempat menghubungi keluarganya dan memberi tahu bahwa ia akan segera pulang.
Namun, di Bandara Ethiopia, petugas keamanan menemukan barang terlarang dalam paket yang dibawanya, yang mengarah pada tuduhan bahwa Linda merupakan bagian dari jaringan narkotika internasional, dikutip suarabmi.co.id dari Bisnis.
Baca Juga: 32 WNI yang Ditahan karena Kasus Narkoba di Taiwan Dibesuk Kepala KDEI
Kondisi Linda di Penjara Ethiopia
Raida, Ketua Badan Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (BPPMI) Majalengka, yang menerima laporan dari keluarga, menyebutkan bahwa kondisi Linda di penjara Ethiopia sangat mengenaskan.
“Linda hanya bisa mengonsumsi air keran karena makanan yang diberikan sangat terbatas. Situasi ini sangat mengkhawatirkan bagi keselamatannya,” ujar Raida.
Ia juga menambahkan bahwa kasus serupa, di mana pekerja migran Indonesia dijebak oleh sindikat narkoba dengan iming-iming pekerjaan, telah terjadi sebelumnya.
Sindikat Narkoba Menjebak Pekerja Migran Indonesia
Raida mengungkapkan bahwa modus operandi sindikat narkoba yang menjebak orang-orang tak bersalah dengan dalih pekerjaan adalah pola yang sudah lama terjadi dan terus berulang.
Oleh karena itu, ia menghimbau kepada semua pekerja migran Indonesia untuk selalu berhati-hati dalam memilih pekerjaan di luar negeri dan tidak mudah tergoda oleh tawaran yang tidak jelas.(*)
Ikuti Berita Terbaru dan Pilihan Kami
Dapatkan update berita langsung melalui aplikasi WhatsApp dengan bergabung di Suarabmi.co.id WhatsApp Channel. Pastikan kamu telah menginstal aplikasi WhatsApp untuk mendapatkan informasi terkini.