Suarabmi.co.id – Sebelumnya seorang pekerja migran Indonesia (PMI) ditemukan meninggal dunia di Ladang Sawit, yang berada di Kawasan Sepupok, Batu Niah, Miri, Serawak Malaysia.
Peristiwa tragi situ terjadi pada Senin, 29 Juli 2024 lalu, korban meniggal dengan cara ditembak orang tak dikenal.
Menindaklanjuti kejadian tersebut KJRI Kuching melakukan pertemuan dengan Ketua Polis Daerah Miri, ACP Alexson Naga Anak Chabum di Kantor IPD Miri, pada 5 Agustus 2024.
Hasilnya, menunjukan GF merupakan korban pembunuhan dengan cara ditembak pada bagian dada.
“Dalam pertemuan tersebut diketahui bahwa peristiwa penembakan terjadi sekitar pukul 08.00 wib, 29 Juli 2024,” kata Konsul Jenderal RI, Raden Sigit Witjaksono dalam siaran pers Senin, 5 Agustus 2024, dikutip suarabmi.co.id dari Tempo.
Dalam kejadian tersebut tidak ada saksi mata, tapi ada 4 orang saksi yang merupakan WNI yang juga bekerja di ladang tersebut, namun mereka mendengarkan suara ledakan.
“Saat saksi mencari sumber suara ledakan mereka melihat korban GF sudah terbaring dengan luka di sekujur tumbuh, namun masih bernyawa,” kata Sigit.
Baca juga: Update Info Gempa Jepang: Kemlu Belum dapat Informasi Adanya WNI yang jadi Korban
Setelah itu para saksi segara membawa korban ke pondok terdekat. GF sempat mengatakan bahwa ada pencuri masuk ke dalam pondoknya, sebelum akhirnya meninggal dunia.
Pihak kepolisian Miri mengatakan luka di sekujur tubuh korban GF terjadi karena pelaku menggunakan senapan dengan peluru tabor mengakibatkan banyaknya luka tersebar di tubuh korban, dengan tiga luka tembus di bagian dada yang berakibat fatal.
Saat ini pemilik ladang sawit tempat GF bekerja akan mengurus proses pengiriman jenazah untuk dimakamkan di kampung halamanya di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
“KJRI Kuching akan terus berkoordinasi dengan kepolisian setempat terkait penyelidikan kasus ini dan berharap tersangka dapat ditemukan untuk diadili serta dijatuhi hukuman sesuai hukum yang berlaku di Malaysia,” kata Sigit.***