Suarabmi.co.id – Jenazah Rizal Sampurna (30), TKI asal Banyuwangi yang meninggal dunia di Kamboja, akan segera dipulangkan ke Tanah Air. Rizal diketahui meninggal saat bekerja di Phnom Penh.
Kuasa hukum keluarga, Bagus Trisula, menyatakan seluruh dokumen administratif pemulangan sudah rampung. Saat ini, jenazah hanya tinggal menunggu jadwal penerbangan menuju Indonesia.
“Kalau untuk dokumen syarat pemulangan semua sudah beres,” ujar Bagus kepada detikJatim, Jumat, 9 Mei 2025, dikutip oleh suarabmi.co.id.
Akun FB Yuni TKW Hong Kong yang ikut memberikan perhatian dalam kasus ini juga menyampaikan bahwa kemungkinan jenazah Rizal Sampurna akan sampai ke Indonesia pada Minggu, 11 Mei 2025.
Baca Juga: Lokasi Penyimpanan Jenazah TKI Asal Banyuwangi yang Meninggal di Kamboja Berhasil Diketahui
Terbang Langsung ke Juanda
Menurut Bagus, jenazah Rizal rencananya akan diterbangkan besok (10 Mei 2025), langsung menuju Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo.
Namun, ia belum bisa memastikan jam keberangkatan karena belum menerima tiket dari pihak terkait.
“Jenazah rencana akan terbang besok dari Kamboja, terkait jamnya kami belum tahu karena belum mendapat salinan tiket,” katanya.
Ia menambahkan, jenazah akan langsung diterbangkan ke Juanda. Soal transit, masih menunggu kepastian dari maskapai.
“Langsung tujuan Juanda, cuma nanti pesawatnya akan transit atau tidak kami belum tahu,” imbuhnya.
Baca Juga: Penyebab Meninggalnya Rizal Sampurna TKI Asal Banyuwangi di Kamboja Masih Misterius
Biaya Ditanggung Pengelola Gedung
Bagus menjelaskan bahwa biaya pemulangan jenazah sepenuhnya ditanggung oleh pengelola gedung tempat Rizal bekerja.
Ia belum dapat memastikan apakah pengelola tersebut juga merupakan perusahaan tempat almarhum bekerja.
“Berdasar informasi yang kami terima dari KBRI, biaya ditanggung oleh pengelola gedung. Saya tidak tahu apakah itu perusahaan yang mempekerjakan Rizal atau bukan, yang jelas keterangannya pihak pengelola gedung,” ujarnya.
Sebelumnya, keluarga berharap jenazah bisa dipulangkan pada 9 Mei 2025. Namun, proses administratif membuat jadwal pemulangan mundur sehari. (*)
