Kabar Indo

Tawaran Haji dan Investasi Mewah Majikan Ditolak Mentah-mentah, Eks TKI ini Pilih Balik Kampung Buat Kuliah

×

Tawaran Haji dan Investasi Mewah Majikan Ditolak Mentah-mentah, Eks TKI ini Pilih Balik Kampung Buat Kuliah

Sebarkan artikel ini

Suarabmi.co.id – Nuryati Solapari merupakan seorang mantan TKI yang menunjukkan keteguhan dalam meraih impian pendidikannya, meskipun harus melewati berbagai tawaran menggiurkan dari majikannya di Arab Saudi.

Waktu itu, majikannya menawarkan hadiah berupa ibadah haji untuk orangtuanya dan bahkan investasi hotel serta rumah sakit.

Namun, untuk mendapatkan semua itu, wanita berusia 45 tahun ini diminta untuk bekerja selama 10 tahun. Meskipun tawaran tersebut sangat menarik, Nuryati memilih untuk tetap fokus pada cita-citanya untuk kuliah.

Baca juga: Buktikan Tidak ada yang Mustahil, TKI Ini Digaji Rp1 M Sebulan Gaji Presiden aja Lewat Guys

“Saya digoda, ditawari orangtua diberangkatkan haji, sampai mau ngasih usaha. Waktu itu yang ditawari ke saya itu rumah sakit sama hotel di Indonesia. Tapi cita-cita saya kuliah lebih besar daripada segalanya,” kenangnya dalam percakapan dengan Kompas.com yang dikutip Suarabmi.

Berasal dari Serang, Banten, Nuryati awalnya berangkat ke Arab Saudi bukan untuk mencari keuntungan materi, melainkan untuk mengumpulkan dana demi mewujudkan impiannya melanjutkan pendidikan tinggi.

Sejak lulus SMA, ia merasa terhambat oleh keterbatasan biaya yang membuatnya tidak bisa melanjutkan kuliah, meskipun dia merupakan lulusan terbaik di sekolahnya.

Baca juga: Cek Ini Hoax atau Fakta! PMI Taiwan Kepalanya Bocor setelah Alami Kekerasan dari Majikan

Pada tahun 1998, Nuryati mulai bekerja sebagai pengasuh anak di rumah majikan yang berprofesi sebagai dokter di Tabuk, Arab Saudi. Di tengah-tengah pekerjaan yang padat, ia menyempatkan diri untuk belajar. Keinginannya untuk berkuliah pun mendapat perhatian dari sang majikan.

“Saya bilang ke majikan, tujuan saya ke Arab itu untuk mengumpulkan uang agar bisa kuliah. Majikan saya heran, karena biasanya orang datang ke Arab untuk bekerja agar bisa bayar utang atau beli tanah,” ujarnya.

Setelah dua tahun bekerja, tawaran-tawaran semakin menggoda datang dari majikannya, namun Nuryati justru semakin mantap untuk kembali ke Indonesia dan mengejar mimpinya.

Suatu hari, saat sedang menonton televisi dan menyaksikan prosesi wisuda, hatinya tergerak untuk segera pulang.

Baca juga: Pekerja Migran Taiwan Kini Bisa Kirim Lebih Banyak Uang! Ini Aturan Terbarunya

“Saya langsung nangis. Dalam hati saya bilang, saya harus pulang dan kuliah,” ceritanya.

Pada tahun 2000, meski banyak tawaran yang datang dari majikannya, Nuryati memilih untuk pulang. Majikannya menghargai keputusan tersebut dan tidak memaksanya untuk tetap tinggal.

“Majikan saya memahami keputusan itu. Mereka bilang ‘Ini hidup kamu, kami tidak akan memaksa’,” ujarnya.

Dengan uang yang ia kumpulkan selama bekerja di Arab Saudi, Nuryati melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Serang.

Baca juga: Duh, Bikin Geleng Kepala! Dandan Habis Mandi aja jadi Bahan Gosip di Grup Majikan di Taiwan, PMI Kena nih!

Ia berhasil lulus dengan predikat cum laude setelah 3,5 tahun menempuh studi. Tidak berhenti di situ, ia melanjutkan pendidikan ke jenjang magister di Universitas Jayabaya, Jakarta, sebelum akhirnya meraih gelar doktor dari Fakultas Hukum Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung pada tahun 2011 dengan predikat memuaskan.

Kini, Nuryati menjadi dosen di Fakultas Hukum Untirta dan aktif dalam kegiatan sosial. Sebagai pekerja sosial, ia memberikan pendampingan kepada calon TKI, mantan TKI, dan keluarga mereka.

“Saya lulus S3 tahun 2016 terus pernah jadi Komisioner Bawaslu Banten tapi hanya satu periode karena saya tidak mendaftar lagi. Akhirnya dari tahun 2006 sampai sekarang saya jadi dosen,” jelasnya.***

==

Heeee... bukan di copy caranya, di share...

SUWUN