Suarabmi.co.id – Kisah tragis menimpa Mastonah (50 tahun), seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Sukabumi, yang meninggal dunia di Arab Saudi.
Kabar duka tersebut disampaikan setelah Mastonah dilaporkan meninggal pada bulan Mei lalu dan jenazahnya baru berhasil dipulangkan ke tanah air pada Rabu, 14 Agustus 2024.
Jenazah Mastonah saat ini telah diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan di kampung halamannya di Kampung Tegaloa RT003/001, Desa Banjarsari, Kecamatan Cidadap.
Ketua Lembaga Aliansi Indonesia (LAI) DPC Kabupaten Sukabumi, Ruswandi, menjelaskan bahwa berita meninggalnya Mastonah diterima dari teman kerjanya di Arab Saudi.
Keluarga Mastonah kemudian menghubungi LAI DPC Kabupaten Sukabumi untuk mendapatkan bantuan dalam proses pemulangan jenazah.
“Setelah berkomunikasi dengan agensi terkait, kami berhasil memastikan jenazah bisa dipulangkan ke kampung halamannya,” kata Ruswandi kepada sukabumiupdate.com pada Kamis 15 Agustus 2024 yang dikutip oleh Suarabmi.co.id.
Ruswandi menambahkan bahwa jenazah Mastonah tiba di Jakarta pada pukul 07.00 WIB pagi, 14 Agustus 2024.
Selanjutnya, jenazah dibawa ke rumah duka di Desa Banjarsari, Kecamatan Cidadap menggunakan ambulans Puskesmas Cidadap dan dikawal oleh Unit PPA Polres Sukabumi.
Mastonah, ibu dari dua anak, memutuskan untuk bekerja di Arab Saudi sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan Asisten Rumah Tangga (ART) pada akhir tahun 2021, demi mengatasi masalah ekonomi yang dihadapinya bersama kedua anaknya.
Baca juga: Satu WNI Meregang Nyawa dalam Kerusuhan Mematikan di Bangladesh, Jenazah Akhirnya Tiba di Indonesia
Ruswandi menambahkan bahwa setelah hampir dua tahun bekerja, pada Mei 2024, Mastonah jatuh sakit dan meninggal dunia.
Berdasarkan hasil investigasi, Mastonah diduga menjadi korban perdagangan manusia (human trafficking) yang dilakukan oleh agen penyalur TKI secara non-prosedural.
“Investigasi kami menunjukkan bahwa keberangkatan Mastonah ke luar negeri dilakukan dengan cara yang tidak sesuai prosedur,” pungkasnya.***