Suarabmi.co.id – Semakin hari masyarakat semakin sadar pentingnya keamanan finansial. Selain karena berkembangnya digitalisasi, juga didukung revolusi industry. Hal ini lah yang mendorong terciptanya berbagai macam jenis investasi.
Para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) seharusnya sudah mulai memikirkan menginvestasikan sebagian pendapatannya.
Sekarang banyak sekali investasi yang tersedia, namun harus lebih berhati-hati dalam menentukan investasi, apalagi untuk para pemula.
Baca juga: Kerja Magang Gaji Bersih Rp11 Juta, TKI Jepang ini Masih Ngeluh Bayaran Tak Sesuai Ekspektasi
Berikut ini beberapa jenis investasi yang bisa menjadi bahan pertimbangan:
1. Reksa Dana
Reksa dana merupaka jenis investasi untuk pemula yang cukup aman terutama bagi mereka yang memiliki waktu dan dana yang terbatas.
Dikutip suarabmi.co.id dari laman prudential, Reksa dana sendiri cocok bagi para investor pemula yang fokus mendapat fixed return dengan risiko yang minim dan bisa dimulai dengan modal yang tidak terlalu besar.
Baca juga: Asrama TKI di Macau Campur Pria dan Wanita, Biaya Sewa Termurah Rp900 Ribuan
Ada beberapa jenis reksa dana yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana saham, reksa dana syariah, reksa dana campuran, dan reksa dana pendapatan tetap.
Untuk memulianya bisa berinvestasi melalui perusahaan Manajer Investasi, Sekuritas, dan Bank yang menjadi Agen penjual reksa dana yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
2. Emas
Emas menjadi jenis investasi untuk para pemula yang baru mulai belajar berinvestasi.
Baca juga: Istri TKI Taiwan ini Curhat, Suami Ketahuan Punya Wanita Lain Lewat Konser Denny Caknan
Selain cara investasinya yang mudah untuk dipahami, investasi emas memiliki kecenderungan nilai yang terus naik setiap tahunnya.
Sebelum berinvestasi emas, perlu cek harga emas di situs resmi Emas Antam, Pegadaian, marketplace, atau toko emas yang terpercaya.
Setelah itu bisa menentukan apakah akan membeli langsung atau melalui online.
Baca juga: Gaji Rp 100 Juta hingga Memiliki Apartemen, Terungkap Pekerjaan Asli TKW Ini di Amerika
3. Saham
Investasi saham memang tergolong high risk, namun bukan berarti para pemula tidak bisa mencobanya.
Investasi saham bisa dimulai dengan modal kecil terlebih dahulu atau berinvestasi dengan analisis fundamental yang memungkinkan para investor berinvestasi dalam jangka waktu yang panjang.
Bagi para pemula disarankan untuk melakukan riset terlebih dahulu mengenai saham.
Baca juga: TKW Taiwan Mengaku Hamil, Begini Respon Tak Terduga dari Majikan Saat Minta Cuti
Pilih saham yang memang sudah terbukti memiliki fundamental bagus, sehingga cocok untuk pemula.
Investasi ini bisa menjadi media yang sangat efektif untuk para pemula belajar investasi.
4. Deposito
Deposito merupakan investasi yang keuntungannya bisa diambil dalam jangka waktu tertentu.
Investasi jenis ini juga memiliki risiko yang cenderung kecil karena merupakan jenis simpanan yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), sehingga cocok bagi para investor pemula.
Baca juga: Duh! TKW Taiwan Ini Harus Nelen Ludah Saat Jual Emas, Begini Kata Pemilik Toko
Keuntungan yang ditawarkan dari investasi deposito pun berbeda-beda, tergantung pada kebijakan masing-masing bank.
5. Surat Berharga Negara (SBN)
Surat Berharga Negara atau obligasi saat ini sudah dapat dengan mudah diakses dan dibeli secara online.
SBN adalah jenis investasi berupa surat utang yang bisa dibeli dari pemerintah. Investasi ini terbilang cukup aman untuk pemula karena keuntungan yang cukup besar dan dijamin oleh pemerintah.
Baca juga: Pilih jadi TKI Arab daripada Pilot Maskapai, Pria Ini Asli Bikin Baper Para Pengangguran
SBN berisi perjanjian antara pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa kupon dan melunasi pokok utang kepada pembeli pada sesuai periode yang telah ditentukan.
Ada 3 jenis SBN yaitu Saving Bond Ritel (SBR), berupa obligasi negara lalu sukuk tabungan, berupa Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), dan Obligasi negara ritel (ORI), berupa surat utang negara yang dijual pada investor ritel.
6. Barang Koleksi
Investasi yang satu ini bisa dimulai dari hobi, misalnya hobi mengoleksi jam tangan mewah, maka barang tersebut bisa dijadikan aset yang sangat menjanjikan di masa depan.
Namun, Anda juga harus cermat dalam berpikir jauh ke depan dan membaca tren dari barang koleksi itu sendiri.***