Suarabmi.co.id – Bagi banyak Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia yang bekerja di luar negeri, membeli perhiasan emas bukan hanya soal gaya hidup, melainkan juga dianggap sebagai investasi yang menguntungkan.
Perhiasan emas sering dipandang sebagai simbol hasil kerja keras mereka di luar negeri, serta sebagai aset yang dapat dipertahankan atau dijual kembali dengan nilai yang stabil atau bahkan meningkat seiring waktu.
Bekerja di luar negeri, terutama di Taiwan, Hong Kong, dan Timur Tengah, memberikan kesempatan bagi TKW untuk menabung lebih banyak dibandingkan bekerja di dalam negeri.
Baca juga: Pilih jadi TKI Arab daripada Pilot Maskapai, Pria Ini Asli Bikin Baper Para Pengangguran
Tabungan ini sering dialokasikan untuk membeli perhiasan emas seperti gelang, kalung, cincin, atau anting-anting.
Penting untuk membeli dari toko yang terpercaya dan memiliki sertifikat keaslian untuk menghindari perhiasan palsu yang bisa merugikan.
Hal ini terjadi pada seorang TKW yang kecewa setelah mengetahui bahwa perhiasan emas yang dibelinya selama bekerja di Taiwan ternyata palsu.
Baca juga: Ini Nich Si Kutu Kupret Penyalur TKI Ilegal Berhasil Ditangkap di Lampung
Kisahnya dimulai ketika TKW ini tertarik dengan tawaran menggiurkan dari sebuah toko perhiasan emas online di Facebook yang menawarkan diskon hingga 20%.
Ia pun segera melakukan transaksi untuk mendapatkan perhiasan dengan harga di bawah rata-rata. Toko online tersebut menggunakan nama yang sangat terkenal di Taiwan, sehingga TKW tersebut semakin yakin untuk membelanjakan uangnya.
“Saat di jual ke toko emas (offline) yang punya toko geleng-geleng kepala karena nama tokonya dipalsukan,” ungkap seorang TikToker yang dikutip suarabmi.co.id dari akun TikTok @ulum855 pada 15 November 2022.
Baca juga: WNI di Jepang Harap Perhatikan Ini, KBRI di Tokyo Umumkan Hal Penting!
Belakangan diketahui bahwa toko tersebut menggunakan nama dari toko terkenal yang sebenarnya tidak memiliki toko online.
“Dan menjual dengan harga 20% di bawah harga rata-rata,” tambahnya.
Saat membutuhkan dana, TKW itu mengunjungi toko offline dengan nama yang sama dengan toko online di Facebook dan menyerahkan perhiasannya kepada pemilik toko.
Baca juga: TKI di Malaysia Punya Aset Milyaran, Begini Penampakan Rumah Mewahnya di Desa
“Pemilik toko tersebut sontak kaget. Ini emas palsu!” ujarnya.
Merasa kecewa berat, TKW tersebut menjelaskan bahwa perhiasan emas itu dibeli dari toko online yang menggunakan nama yang sama dengan toko offline yang ia kunjungi.
Pemilik toko kemudian memeriksa dan menemukan bahwa nama toko serta nomor teleponnya telah dicatut oleh toko perhiasan abal-abal. Ternyata, banyak korban lain juga telah tertipu dengan cara pembayaran yang disebutkan dalam pesan yang dikirimkan oleh toko online tersebut.
Baca juga: Bisa Diwakilkan, Begini Prosedur Pengambilan Akta Cerai dan Biayanya
“Merasa nama tokonya dipalsukan melaporlah (si pemilik toko) ke polisi,” ujarnya.
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi TKW dan pekerja migran lainnya untuk selalu berhati-hati saat melakukan pembelian, terutama untuk barang-barang berharga seperti perhiasan.
Disarankan untuk membeli dari toko yang memiliki reputasi baik dan dilengkapi dengan sertifikat keaslian guna menghindari kejadian serupa.***