Suarabmi.co.id – Seorang ayah dari Kabupaten Lombok Timur (Lotim) yang satu ini bisa sungguh membuat banyak orang naik pitam, ia tega melakukan pelecehan terhadap anak kandungnya sendiri.
Kasus memalukan ini terungkap setelah ibu kandung korban yang didampingi oleh Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak (LPA) Lotim melaporkan ke aparat Polres Lotim.
Dikutip suarabmi.co.id dari Idntimes, korban yang tak lain adalah anak kandung pelaku saat ini tercatat masih duduk di bangku sekolah menengah.
Sebelumnya, pelaku pernah bekerja sebagai TKI di Malaysia. Pada Januari 2024, terduga pelaku pulang dan tinggal bersama korban.
Baca juga: Dari Pemalsuan Usia ke Penolakan Visa, Inilah Tantangan PMI Indonesia untuk Kembali ke Taiwan
“Iya, perbuatan keji seorang ayah tersebut memang benar adanya, saat ini kami dan tim sedang melakukan pendampingan untuk terus mengawal kasus ini,” ungkap ketua Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak Lotim, Yudan Putrabaya, Senin 2 Desember 2024.
Perbuatan keji tersebut dilakukan bulan Oktober 2024 lalu. Pelaku melakukan pelecehan terhadap korban sebanyak 7 kali.
Lokasi kejadian berada di rumah karena korban dan pelaku tinggal dalam satu rumah. Aksi tersebut diwarnai dengan ancaman kekerasaan.
“Aksi bejatnya diketahui oleh ibu kandung korban setelah sang ibu mendapat cerita dari teman anaknya, dan langsung melaporkannya ke polisi,” ungkap Judan.
Sementara itu, Judan mengatakan pihaknya terus melakukan pendampingan terhadap korban. Terutama untuk mengawal proses hukum terhadap pelaku agar korban mendapatkan keadilan.
“Kami dan tim akan terus melakukan pendampingan, agar pelaku bisa mendapat ganjaran yang setimpal,” tegasnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Lotim, Iptu Nicolas Oesman mengatakan, saat ini pihaknya telah menerima laporan kasus pelecehan tersebut dan kini pelaku telah diamankan di Mapolres Lotim.
“Kita masih melakukan penyelidikan untuk mendalami serta mengumpulkan bukti dan keterangan, untuk mengetahui motif pelaku yang tega melakukan pelecehan seksual terhadap anak kandungnya sendiri,” pungkas Nicolas.***
