Internasional

Banjir di Kyoto Jepang Mengancam Jiwa, Satu Orang Dilaporkan Tewas 7 Lainnya Masih Hilang

×

Banjir di Kyoto Jepang Mengancam Jiwa, Satu Orang Dilaporkan Tewas 7 Lainnya Masih Hilang

Sebarkan artikel ini

Suarabmi.co.id Satu orang tewas dan setidaknya tujuh orang hilang pada hari Sabtu 21 September 2024 setelah hujan lebat melanda wilayah Ishikawa, Jepang.

Curah hujan yang tinggi memicu banjir dan tanah longsor di wilayah Ishikawa, Jepang, yang juga baru saja dilanda gempa. Pihak berwenang telah memerintahkan puluhan ribu orang untuk mengungsi.

Belasan sungai di daerah pantai barat Jepang tengah ini meluap pada pukul 11 pagi (2 pagi GMT).

Baca juga: Taiwan Dikejutkan Gempa 5,3 Sabtu Malam, Tepat Saat Peringatan Tragedi 921

Menurut pejabat kementerian pertanahan, Masaru Kojima. Pemerintah daerah melaporkan satu orang tewas, tiga hilang, dan dua lainnya terluka parah, dengan dua orang hilang akibat terbawa arus sungai yang deras, dikutip suarabmi.co.id dari CNA.

Empat orang yang sedang bekerja untuk kementerian pertanahan dalam upaya pemulihan jalan di Wajima juga dilaporkan hilang, kata pejabat kementerian, Koji Yamamoto.

“Sekitar 60 pekerja terlibat dalam pemulihan jalan, tetapi tanah longsor terjadi pada Sabtu pagi,” jelasnya.

Baca juga: Waspada! PMI di Taichung Dihadapkan dengan Ancaman Ular

Pihaknya juga mengatakan bahwa mereka masih belum dapat menghubungi empat orang tersebut.

Petugas penyelamat sedang menuju lokasi tetapi terhalang oleh tanah longsor. Sekitar 20 pekerja terpaksa berlindung di dalam terowongan yang sedang mereka perbaiki.

Menurut kantor berita Kyodo Jepang, hingga sepuluh orang hilang di Wajima.

Baca juga: Hilang Kontak Sejak 2022, TKI Lulusan SMP Asal Banyuwangi Terjebak di Malaysia, Begini Janji Sponsor

Banyak bangunan terendam, jalan tertutup tanah longsor, dan sekitar 6.000 rumah tangga kehilangan akses listrik, sementara banyak rumah tangga lain tidak memiliki pasokan air bersih. Layanan komunikasi juga terputus bagi sebagian orang.

Kota Wajima, Suzu, dan Noto telah memerintahkan sekitar 44.700 penduduk untuk mengungsi, sementara 16.700 orang lainnya di prefektur Niigata dan Yamagata juga diminta untuk melakukan hal yang sama.

Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengeluarkan peringatan tingkat tertinggi untuk Ishikawa, mengindikasikan “situasi yang mengancam jiwa.” JMA melaporkan hujan lebat dengan intensitas yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca juga: Waspada! Koper Warna Ini Bisa Bikin Perjalananmu Berantakan!

“Lebih dari 120 mm curah hujan per jam tercatat di Wajima, menjadikannya hujan terberat sejak 1929,” kata peramal cuaca, Satoshi Sugimoto.

Rekaman dari NHK menunjukkan jalan-jalan di Wajima terendam air. Perdana Menteri Fumio Kishida telah menginstruksikan pemerintah untuk melakukan yang terbaik dalam penanggulangan bencana, mengutamakan keselamatan masyarakat.

Wilayah Wajima dan Suzu adalah beberapa daerah yang paling parah terkena dampak gempa dahsyat pada Hari Tahun Baru, yang menewaskan sedikitnya 236 orang.

Baca juga: Tergiur Upah Rp40 Juta! PMI Malaysia Nekat Bawa 2 Ban Motor Isi 8 Kg Sabu

Daerah ini belum sepenuhnya pulih dari gempa berkekuatan 7,5 skala Richter yang merusak bangunan, jalan, dan menyebabkan kebakaran besar.

Beberapa wilayah di Jepang belakangan ini mengalami curah hujan yang ekstrem, sering kali menyebabkan banjir dan tanah longsor yang merenggut nyawa.

Para ilmuwan menyatakan bahwa perubahan iklim meningkatkan risiko hujan lebat di Jepang dan di tempat lain, karena atmosfer yang lebih hangat dapat menahan lebih banyak air.***