Suarabmi.co.id – Pasca libur panjang Imlek, pasar saham Taiwan (Taipei Stock Exchange) dibuka dengan kinerja buruk pada Jumat terpengaruh oleh gejolak yang terjadi di pasar saham Amerika Serikat.
Pembukaan pasar saham Taiwan tercatat turun tajam hingga 728 poin, berada di level 22.796,71 poin.
Ketegangan Pasar Global Berimbas ke Pasar Taiwan
Selama liburan Imlek, pasar saham AS mengalami volatilitas yang cukup besar, diwarnai dengan penurunan tajam yang berdampak pada pasar saham Taiwan. Penurunan ini disebut sebagai efek “catch-up” atau koreksi pasar setelah penutupan selama libur panjang.
Saham-saham kecil dan menengah juga ikut terdampak dengan penurunan, dengan Indeks OTC (Over the Counter) dibuka turun 1,64 poin, mencapai 251,31 poin, dikutip suarabmi.co.id dari Nownews.
Baca Juga: Kecelakaan Dua Kapal Nelayan di Jeju: Satu ABK Indonesia Tewas, Dua Masih Hilang
Saham-Saham Besar Ikut Terpuruk
Saham-saham besar di Taiwan mengalami penurunan signifikan. TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company), yang dikenal sebagai pemimpin pasar, dibuka turun 70 TWD di level 1.065 TWD.
Sementara itu, Foxconn (Hon Hai) turun 16 TWD, berada di level 164 TWD, dan MediaTek turun 50 TWD menjadi 1.415 TWD.
Dampak Geopolitik dan Tekanan AI di Pasar Global
Selama libur Imlek, perhatian pasar tertuju pada pengumuman mantan Presiden AS, Donald Trump, mengenai Stargate Project, yang melibatkan investasi besar dalam infrastruktur AI di AS dengan SoftBank, OpenAI, dan Oracle sebagai pemain utamanya.
Baca Juga: Makan Mangga Sambil Ngopi, Gaji TKA 10 Kali Lipat Lebih Tinggi dari TKI! Pusing Le
Namun, setelah China meluncurkan model AI baru yang diklaim hanya membutuhkan 560 juta USD untuk menghasilkan kinerja setara dengan perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti OpenAI dan Meta, pasar mulai mempertanyakan keberlanjutan investasi AI senilai miliaran dolar, menyebabkan penurunan tajam pada saham-saham terkait AI di AS.
Selain itu, Trump juga mengumumkan tarif baru terhadap Kanada, Meksiko, dan China yang mulai berlaku 1 Februari, yang semakin menekan pemulihan pasar AS.
Di sisi lain, kekhawatiran terhadap kinerja NVIDIA di pasar semikonduktor juga semakin meningkat akibat persaingan dengan teknologi China, yang membuat saham-saham terkait AI dan semikonduktor di AS terkoreksi, termasuk NVIDIA yang anjlok 14,74% di Taiwan.
Performa Pasar Saham AS Minggu Lalu
Minggu lalu, pasar saham AS mengalami penurunan secara menyeluruh. Indeks Dow Jones turun 337,47 poin atau 0,75%, ditutup di level 44.544,66 poin, sementara NASDAQ turun 54,31 poin atau 0,28%, di level 19.627,44 poin.
S&P 500 juga turun 30,64 poin atau 0,50%, mencapai 6.040,53 poin. Indeks Philadelphia Semiconductor Index (Philly Semiconductor) anjlok 14,68 poin atau 0,29%, menjadi 5.015,85 poin.
Saham-saham teknologi besar di AS, seperti Apple, hanya mencatatkan penurunan tipis sebesar 0,67%, sementara Meta naik 0,32%, Alphabet naik 1,57%, Microsoft sedikit naik 0,017%, dan Amazon menguat 1,30%.
Di sektor semikonduktor, pergerakannya bervariasi, dengan NVIDIA turun 3,67%, sedangkan Broadcom naik 2,60%. Saham Micron turun 1,36%, Qualcomm turun 0,58%, dan Applied Materials turun 0,75%, sementara Teradyne naik 0,38%. AMD juga mengalami penurunan sebesar 2,45%.
Pergerakan Saham Taiwan dan ADR
Saham-saham Taiwan yang diperdagangkan di pasar luar negeri, atau ADR (American Depository Receipts), menunjukkan pergerakan yang bervariasi.
TSMC ADR naik 0,56%, sedangkan ASE (Advanced Semiconductor Engineering) ADR naik 0,69%. Namun, UMC (United Microelectronics Corporation) ADR turun 1,03%, dan Chunghwa Telecom ADR ditutup di level yang stabil tanpa perubahan signifikan.***