Ruang Baca

Hak Kehamilan dan Perawatan Anak Pekerja Migran di Taiwan Akan Terbit Januari 2025

×

Hak Kehamilan dan Perawatan Anak Pekerja Migran di Taiwan Akan Terbit Januari 2025

Sebarkan artikel ini
SuaraBMI

Suarabmi.co.id – Kementerian Ketenagakerjaan (MOL) Taiwan mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan panduan baru mengenai hak-hak pekerja migran perempuan terkait kehamilan dan perawatan anak pada akhir Januari 2025.

Panduan ini bertujuan memberikan informasi yang jelas mengenai hak-hak pekerja migran dan anak-anak mereka selama masa kehamilan, persalinan, dan pengasuhan.

Chen Shih-chang, Direktur Jenderal Pengembangan Tenaga Kerja, menjelaskan bahwa panduan ini merupakan gabungan dari kebijakan pemerintah yang sudah ada, yang berlaku di bawah beberapa lembaga.

Baca juga: Kecelakaan Renggut Nyawa, Pekerja Tanpa Sabuk Pengaman Jatuh dari Panggung Tahun Baru di Taiwan

Panduan ini juga mencakup hak pekerja migran, seperti ketentuan bahwa kontrak kerja mereka tidak dapat diubah sepihak oleh majikan ketika mereka hamil.

Selain itu, panduan ini akan memberikan informasi tentang pusat panggilan yang bisa dihubungi pekerja migran jika mereka memiliki pertanyaan seputar kehamilan. Ada juga pengingat mengenai pentingnya penggunaan kontrasepsi.

Panduan ini akan dibagikan secara fisik di pusat aktivitas wanita dan anak, serta selama kunjungan rumah oleh pekerja sosial.

Baca juga: Ortu jadi TKI, Bayi 3,5 Tahun Hanyut di Selokan Belum Ditemukan Sampai Hari ke-3

Selain itu, panduan ini juga bisa diakses melalui aplikasi LINE dan saluran siaga 1955, yang digunakan pekerja migran untuk mengajukan keluhan.

Chen juga menambahkan bahwa panduan ini akan diterjemahkan dalam bahasa Inggris, Indonesia, Vietnam, dan Thai. Versi bahasa Mandarin juga akan disediakan untuk majikan dan agen tenaga kerja.

Saat ditanya apakah panduan ini juga berlaku untuk pekerja migran yang hilang kontak, Chen menjelaskan bahwa layanan ini tidak membedakan status pekerja migran.

Baca juga: Kenaikan Upah Minimum Taiwan 58,3%, PMI Bisa Terima Rp 14,3 Juta Per Bulan Mulai 1 Januari 2025!

Namun, terkait pertanyaan apakah lembaga medis harus melaporkan pekerja migran yang hilang kontak saat mencari perawatan, Chen menyebutkan bahwa hal tersebut masih dibahas bersama Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan serta Kementerian Dalam Negeri.

Sementara itu, Su Yu-kuo, Kepala Divisi Manajemen Tenaga Kerja Lintas Batas WDA, mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan pemberian subsidi persalinan kepada pembantu rumah tangga dan pengasuh migran.

Subsidi ini bertujuan untuk membantu menutupi sebagian biaya pengasuhan anak mereka di Taiwan atau negara asal.

Baca juga: Polisi Gerebek Apartemen di Bogor, Temukan 8 TKW Ilegal Ditampung di Kamar!

Namun, karena pembantu rumah tangga dan pengasuh migran tidak dilindungi oleh Undang-Undang Standar Ketenagakerjaan, mereka tidak berhak atas subsidi persalinan.

Masalah ini baru-baru ini dibahas oleh anggota legislatif di Yuan Legislatif.

WDA kini tengah mendiskusikan kriteria yang harus dipenuhi pekerja migran agar dapat menerima subsidi tersebut bersama Kementerian Kesehatan.***

Dapatkan informasi terkini setiap hari, bergabunglah dengan saluran WhatsApp SuaraBMI sekarang juga!

==

Heeee... bukan di copy caranya, di share...

SUWUN