Suarabmi.co.id – Proses pencarian MR, seorang balita berusia sekitar 3,5 tahun yang hilang setelah terseret arus selokan di Wiyung, Surabaya, memasuki hari ketiga pada Kamis 26 Desember 2024.
MR, yang berasal dari Pasuruan, Jawa Timur, sudah ditinggalkan orang tuanya sejak kecil, karena kedua orangtuanya bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.
Menurut Wibi Harianto, ayah angkat MR, balita itu telah tinggal bersama keluarganya sejak usia 8 bulan.
Baca juga: Kenaikan Upah Minimum Taiwan 58,3%, PMI Bisa Terima Rp 14,3 Juta Per Bulan Mulai 1 Januari 2025!
“Kami sudah menganggap dia anak sendiri. Kami juga punya anak yang seumuran dengannya, jadi mereka sudah seperti saudara,” ungkap Wibi, dikutip Suarabmi dari Surya.
Wibi dan istrinya telah merawat MR selama hampir tiga tahun. “Dia sudah bisa sedikit ngomong, seperti memanggil kami Bapak dan Mamak. Anaknya lincah,” kenangnya.
Pada hari kejadian, seperti biasa, MR bermain air di sekitar rumahnya bersama teman-temannya. Wibi, yang sedang bekerja di kawasan Surabaya Barat, mendengar kabar tentang kejadian itu langsung dari istrinya.
Tanpa ragu, ia segera bergegas menuju tempat kejadian yang tak jauh dari rumah kos mereka, berharap MR masih bisa ditemukan. Namun, pencarian di lokasi tersebut tidak membuahkan hasil.
Baca juga: Polisi Gerebek Apartemen di Bogor, Temukan 8 TKW Ilegal Ditampung di Kamar!
“Saya langsung ikut nyemplung (mencari anaknya),” ujarnya.
Wibi kemudian melanjutkan pencarian ke Kali Makmur, sebuah sungai yang terhubung dengan saluran air di sekitar lokasi. Meskipun sudah hampir seharian mencari, Wibi tetap berharap ada keajaiban yang bisa membawanya bertemu dengan MR.
“Kami masih berharap keajaiban,” katanya dengan penuh harapan. Namun, hingga Kamis 26 Desember 2024, MR belum juga ditemukan.
Kompol Slamet Agus Sumbono, Kapolsek Wiyung, membenarkan bahwa insiden tersebut terjadi pada Selasa sore. Saat itu, MR sedang bermain hujan bersama teman-temannya.
Baca juga: Untung Kepergok PMI, Seorang Lansia Mabuk Usil Lepas Tali Kapal di Pelabuhan
Tanpa disadari, ia mendekati selokan yang tidak tertutup, di mana airnya meluap deras.
“Korban berjalan pelan menuju selokan, dan langkah kakinya langsung terseret arus,” jelas Slamet.
Kakak MR yang melihat kejadian tersebut segera melaporkan kejadian itu kepada orang tua mereka.
Wibi juga menceritakan bahwa sebelum peristiwa tersebut, istrinya sempat melarang MR untuk bermain hujan.
Baca juga: Gadis 17 Tahun Asal Aceh Digilir 5 Pria di Hotel Malaysia, Ternyata Korban Dijual Agen
“Namun, karena ada teman perempuan yang mengajak, anak itu tetap bermain dan akhirnya melompat ke arah selokan,” ujarnya.
Meskipun setiap hari Wibi berusaha mengawasi anaknya, kecolongan tetap terjadi, karena “Namanya anak kecil, senang main air,” tambahnya.
Pencarian MR menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah banyaknya eceng gondok yang menghalangi petugas di Kali Makmur.
Baca juga: Istri Jauh Jadi TKI, Suami Justru Rampok Toko Emas untuk Nikahi Selingkuhan
Kepala BPBD Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, menjelaskan bahwa mereka melakukan pembersihan eceng gondok sebelum melanjutkan pencarian.
Pencarian juga terkendala oleh cuaca yang buruk dan arus yang sangat deras. “Jika hujan datang, pencarian akan dihentikan sementara,” ungkap Hebi.
Meski demikian, tim pencarian terus bekerja keras dan berharap bisa menemukan MR dalam waktu dekat.***
Dapatkan informasi terkini setiap hari, bergabunglah dengan saluran WhatsApp SuaraBMI sekarang juga!