Suarabmi.co.id – Jenazah I Nyoman Sudana (55), seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Badung, yang meninggal di Jepang, akhirnya berhasil dipulangkan ke Tanah Air.
Jenazah kini telah berada di ruang jenazah Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada, Badung, setelah serah terima di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis petang 23 Januari 2025.
“Betul, jenazah sudah kami antarkan ke rumah sakit. Tiba di bandara sekitar pukul 17.55 WITA. Proses serah terima dilakukan melalui pihak kargo, KBRI, BP3MI, dan Puskor Hindunesia ke keluarga,” ungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Perinaker) Badung, I Putu Eka Merthawan.
Proses Pemulangan Jenazah PMI Asal Badung
Pemulangan jenazah I Nyoman Sudana dari Jepang sempat terkendala sejumlah persoalan, terutama terkait biaya pemulangan.
Menurut informasi yang diperoleh dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, Sudana meninggal dunia karena sakit setelah tinggal di Jepang dengan status overstay.
“Dari laporan Kepolisian Hokota Ibaraki, diketahui Sudana sedang mengurus proses deportasi secara mandiri sebelum meninggal dunia,” jelas Eka.
Berdasarkan koordinasi antara Disperinaker Badung, KBRI Tokyo, Banjar Bali di Jepang, BP3MI Bali, dan pihak keluarga, biaya pemulangan jenazah mencapai Rp 90 juta.
Biaya ini terbagi menjadi dua, dengan 50 persen ditanggung oleh KBRI dan 50 persen lainnya dibantu oleh pihak keluarga serta krama banjar Hindu di Jepang, dikutip suarabmi.co.id dari Detik.
Baca Juga: PMI Berdarah Bali Ditemukan Meninggal Dunia di Kamar Hotel Malaysia, Ada Dugaan jadi Korban
Fasilitas Pemulangan dan Prosesi Kremasi
Pemerintah Kabupaten Badung turut memberikan dukungan melalui fasilitas ambulans untuk mengantar jenazah dari Bandara Ngurah Rai ke RSD Mangusada.
Jenazah akan dititipkan di rumah sakit hingga 26 Januari 2025 sebelum dipindahkan ke krematorium di Desa Bedha, Tabanan.
“Ambulans juga telah disiapkan untuk membawa jenazah ke lokasi kremasi. Kami berkoordinasi penuh dengan pihak keluarga dan relawan,” kata Eka.
Dukungan dari Relawan dan Warga Bali di Jepang
Eka memberikan apresiasi kepada Relawan Dharma Puskor Hindunesia dan komunitas warga Bali di Jepang (ASOBI) yang membantu proses pemulangan jenazah.
“Mereka bekerja sama dalam penggalangan dana punia serta koordinasi pemulangan hingga membantu prosesi pitra yadnya sampai jenazah dielinggihkan,” tuturnya.
Baca Juga: Kabar Duka, PMI Asal Bungkal Ponorogo Meninggal Dunia di Taipei setelah Tertabrak Truk Trailer
Kondisi PMI di Jepang: Sudana Bekerja Secara Nonprosedural
Selama di Jepang, Sudana diketahui bekerja sebagai petani sayur. Namun, karena berangkat secara nonprosedural, tidak ada pihak resmi yang bertanggung jawab atas pemulangan jenazahnya. Hal ini menjadi salah satu kendala besar dalam proses pemulangan.***
Dapatkan informasi terkini setiap hari, bergabunglah dengan saluran WhatsApp SuaraBMI sekarang juga!