Suarabmi.co.id – Biro Kesehatan Masyarakat (PHB) Kota Tainan mengonfirmasi kasus ke-15 demam berdarah di kota tersebut pada Rabu, 28 Agustus 2024.
Kasus ini melibatkan seorang warga Taiwan berusia 20-an yang baru kembali dari perjalanan ke Indonesia yang berlangsung dari 16 hingga 26 Agustus.
Setelah tiba di Taiwan, pasien mulai mengalami gejala khas demam berdarah, seperti demam tinggi, nyeri otot dan sendi, serta sakit kepala, menurut pernyataan dari PHB.
Baca juga: Dari Jalur Gelap ke Penangkapan, Begini Kisah Tragis TKI Taiwan yang Terjebak dalam Operasi Narkoba
PHB menjelaskan bahwa mereka telah melakukan langkah-langkah pencegahan, termasuk pengasapan dan penyuluhan kesehatan dalam radius 50 meter di sekitar tempat tinggal pasien.
Mereka juga membersihkan area yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk serta merencanakan tindakan pengendalian kimia tambahan.
Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian Penyakit (CDC), tahun ini Asia Tenggara dan Amerika Selatan mencatat peningkatan kasus demam berdarah yang melebihi rata-rata lima tahun terakhir.
Baca juga: Berapa Lama Proses Gugatan Cerai? Berikut Estimasi Waktu yang Dibutuhkan
Hingga Rabu, CDC melaporkan bahwa Taiwan telah mencatat 182 kasus demam berdarah yang dibawa dari luar negeri, dengan sumber infeksi utama berasal dari Indonesia, Thailand, Malaysia, serta negara-negara Asia Tenggara lainnya, dikutip suarabmi.co.id dari Fokus Taiwan.
Di Amerika Selatan, wabah demam berdarah telah mencapai 10,83 juta kasus, dengan Brasil mencatat 9,08 juta kasus.
Negara-negara lain seperti Argentina, Paraguay, Peru, dan Kolombia juga melaporkan lonjakan kasus yang signifikan, menurut CDC.***
