Suarabmi.co.id – Setelah perjuangan panjang di luar negeri, dua jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang meninggal akhirnya dipulangkan ke tanah air.
Kedatangan mereka diterima oleh Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTT dengan penuh rasa duka.
Jenazah pertama, Oktavianus Reo, 46, merupakan warga Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang. Ia berangkat ke Malaysia secara nonprosedural dan telah menghabiskan 32 tahun di sana.
Baca juga: Waspada! Taifun Krathon Diprediksi Akan Memperkuat Diri di Dekat Taiwan!
Oktavianus meninggal dunia di JPN Sandakan, Malaysia, pada 17 September akibat cedera kepala.
Jenazahnya tiba di Cargo Bandara El Tari Kupang menggunakan pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 448 pada pukul 12.45 WITA, dan pihak BP3MI NTT memfasilitasi pemulangannya dengan mobil ambulans.
Jenazah kedua adalah Alfonsius Mali Bere, 40, yang berasal dari Desa Sadi, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu.
Baca juga: Dari Penganiayaan ke Kompensasi, Begini Kisah Haru ABK Khaeri Kembali ke Tanah Air
Ia juga berangkat ke Malaysia secara nonprosedural dan telah bekerja di sana selama 10 tahun.
Alfonsius meninggal pada 20 September di lokasi kerjanya, namun penyebab kematiannya tidak diketahui karena keluarga menolak dilakukan autopsi.
Jenazahnya tiba di Cargo Bandara El Tari Kupang dengan pesawat Batik Air pada pukul 06.10 WITA.
Sejak Januari 2024 hingga 26 September 2024, tercatat sebanyak 91 PMI asal NTT telah meninggal di luar negeri, dengan mayoritas berangkat secara ilegal.***
