Suarabmi.co.id – Lagi-lagi, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan mengalami masalah serius dengan majikannya. Sebut saja mbak Juju, seorang PMI yang bekerja di Taiwan, saat ini mengalami berbagai kesulitan yang membuatnya merasa tertekan.
Bermula dari curhatannya yang diunggah di kanal youtube BMI Taiwan pada Kamis 11 Juli 2024, Juju meminta bantuan agar dicarikan solusi atas masalah yang dihadapinya.
Juju mengaku baru sebulan kerja sudah mendapatkan pemotongan gaji yang sangat banyak, padahal dalam pengakuannya Juju merupakan anak pindahan bukan non yang ada potongan PT di Indonesia.
Baca juga: Imbas dari “Neraka Bocor” di Jepang, 6 Orang Meninggal Ribuan Lainnya Terdampak
“Saya sudah bayar 7 bulan, tapi gaji saya malah dipotong seharusnya 19.200 NT hanya dibayarkan menjadi 9.200NT,” ungkapnya dalam chat yang diunggah youtube BMI Taiwan.
Selain masalah finansial, Juju juga mengungkapkan bahwa ia merasa terlantar dan tertekan secara emosional.
“Nenek jatuh sendiri, tapi malah saya yang disalahkan,” tambahnya sambil menjelaskan bahwa ia tidak memiliki keluarga atau dukungan di Taiwan.
Juju menceritakan bahwa ia baru bekerja selama sebulan sebagai pengasuh nenek di Taiwan. Namun, ia mengalami pemotongan gaji secara sewenang-wenang dan merasa tidak adil.
Baca juga: DPO! WNA Asal Taiwan Ini Jualan Video Ehem-ehem di Indonesia, Raup 500 Milyar
“Bos marah, malah motong seenak gaji,” keluhnya.
Dalam upaya mencari solusi, Juju disarankan untuk menghubungi pihak yang berwenang dan organisasi terkait.
Lebih lanjut lagi, Juju diharap agar segera menghubungi nomor 1955 sebagai upaya mengadukan masalahnya.
Mengadu ke 1955 maka mereka akan menghubungi agen yang selanjutkan akan diteruskan ke majikan. Dengan begitu majikan akan merasa tersinggung karena TKI menegur Bos lewat 1955
Baca juga: Mohon Doanya, Ardhi Sukowati TKI Asal Sragen Ini Masih Tergolek Lemas di RS Jepang
Sementara itu mencari bantuan dari organisasi TKI menjadi solusi terakhi jika masalah ini masih belum terselesaikan.
Kasus seperti ini umum terjadi, menunjukkan pentingnya perlindungan yang lebih baik bagi para pekerja migran di luar negeri.
Masalah seperti pemotongan gaji dan ketidakadilan dalam perlakuan harus segera ditangani dengan serius oleh pihak yang berwenang.
Seharusnya, pemerintah dan pihak yang terkait sudah waktunya turun tangan mengingat para TKI memberikan sumbangsih yang besar bagi negara.***