Suarabmi.co.id – Tidak semua Tenaga Kerja Indonesia sekali datang ke negara tujuan bekerja langsung mendapatkan majikan yang cocok dan baik.
Banyak sekali para TKI yang harus gonta ganti majikan karena banyak faktor, kejadian tersebut juga dialami oleh TKI yang satu ini.
Awalnya ia diiming-imingi gaji tinggi namun baru tiga bulan kerja sudah kapok karena ganti majikan hingga 3 kali.
Baca juga: Majikan Arab Ini Nekat Lamar TKW yang Baru 3 Hari Kerja, Begini Ending-nya
Curhatannya itu pun viral di media sosial dan menjadi sorotan. Selama tiga bulan mengalami kejadian yang tak mengenakkan, ia memutuskan kembali ke Indonesia.
Wanita tersebut mengungkapkan kisahnya dalam tayangan di kanal YouTube Ali CN. Awalnya TKW tersebut dijanjikan hidup enak oleh seorang oknum.
Oknum tersebut merupakan seorang asisten rumah tangga (ART) yang bekerja di Arab Saudi.
Baca juga: Dua PMI Tertangkap Basah BP2MI Gara-gara Nekat ke Kamboja Secara Ilegal
“Dapat majikan enak, hidup enggal bakalan sengsara di sana,” ucap TKW dikutip dari tayangan di kanal YouTube Ali CN.
Sayangnya saat tiba di Arab Saudi, ia menemui fakta yang berbeda karena apa yang ia rasakan berbanding terbalik dengan apa yang diucapkan oleh oknum.
“Apa yang saya rasakan tidak enak kerjanya,” Ungkap mantan TKI tersebut.
“Tiga kali saya ganti majikan, tidak cocok lalu saya dibalikin sama kantor,” imbuhnya.
Baca juga: Baru 3 Hari Kerja TKI Hongkong Ini Terpaksa Dikeluarkan dari Rumah Majikannya, Ini Alasannya
Dikutip suarabmi.co.id dari Tribunnews, karena seringnya TKI tersebut bergonta-ganti majikan membuat pihak kantor merasa jengkel.
Hal tersebut membuatnya sering dimarahi, keadaan menjadi rumit karena TKW tersebut tidak menguasai bahasa Arab.
Alhasil komunikasi menjadi tidak lancar, ia pun akhirnya memutuskan mengadu kepada oknum yang menawarinya pekerjaan.
Baca juga: Jelas Penipuan, Biaya Keberangkatan TKI ke Taiwan Capai Rp 100 Juta PMI Ini Sudah Tekor Duluan
Alih-alih memperoleh solusi, ia justru hanya mendapat nasihat untuk bersabar.
“Saya sempat SMS, kata oknumnya cuma sabar dulu, harus sabar nanti kamu dapat majikan enak,” bebernya.
“Tahunya di sini saya sengsara kerja banting tulang enggak mendapatkan gaji, saya sakit harus kerja, diobatin harus biaya sendiri,” urainya.***