Suarabmi.co.id – Kondisi Wiwin, 36, tenaga kerja wanita (TKW) asal Garut, kini dalam keadaan mengkhawatirkan setelah mengalami kekerasan di tempat kerjanya di Erbil, Irak.
Wiwin dilaporkan mengalami pembengkakan di beberapa bagian tubuh dan penurunan berat badan yang drastis.
Kabar ini disampaikan oleh suaminya, Dani Isyam Syafarulloh, yang baru menerima informasi dari seorang teman Wiwin yang juga bekerja di Irak.
Baca juga: Ibu Nur Esa Anastasya Ditemukan di Singapura, Terungkap Alasan TKI ini Hilang Kontak 10 Tahun
“Teman saya mengabarkan bahwa kondisi istri saya sangat memprihatinkan. Dia sekarang terbaring lemah di rumah agen dan tidak lagi bekerja karena sudah tidak berdaya,” ucap Dani, dikutip suarabmi.co.id dari Kabar Tasikmalaya, pada Minggu, 13 Oktober 2024.
Wiwin terpaksa meminta bantuan teman untuk menghubungi Dani karena ponselnya disita oleh majikan.
Dari pesan yang diterima, Wiwin mengaku khawatir akan kesehatannya, terutama terkait gejala penyakit jantung yang dialaminya.
Dani menambahkan, “Dia merasa sakit di perut dan kepala, namun belum mendapatkan perawatan yang memadai dari pihak agen.”
Sayangnya, pihak agen meminta ganti rugi sebesar Rp15 juta sebagai syarat pemulangan Wiwin.
Dani merasa keberatan karena tidak mampu mengumpulkan uang sebesar itu dan meminta bantuan pemerintah untuk memulangkan istrinya secepat mungkin.
Baca juga: Innalillahi, Seorang Pekerja Migran Indonesia Meninggal Dunia di Proyek Jembatan Pingtung
Berat badan Wiwin kini menurun drastis dari 76 kilogram menjadi hanya 48 kilogram.
Dani sangat berharap pemerintah bisa segera membantu proses pemulangan Wiwin, mengingat istrinya mengalami perlakuan buruk selama bekerja di sana.
Kasus Wiwin ini menggambarkan perlunya perhatian lebih dari pemerintah untuk melindungi pekerja migran Indonesia di luar negeri, terutama dari kekerasan dan perlakuan tidak manusiawi.***