Suarabmi.co.id – Musim dingin kali ini membawa lonjakan kasus flu dan infeksi virus lainnya di Taiwan. Flu dan COVID-19 semakin meluas, sementara virus pernapasan lain juga ikut meningkat.
Taiwan Centers for Disease Control (CDC) mengungkapkan bahwa meskipun kasus enterovirus menurun, virus ini masih dalam tahap epidemi. Ini menunjukkan bahwa banyak orang terinfeksi lebih dari satu jenis virus sekaligus.
Dokter Chang Hung (張弘), Kepala Klinik Hung Yu, menjelaskan bahwa suhu yang semakin dingin meningkatkan aktivitas virus pernapasan.
Baca juga: Karyawan 17 Tahun McDonald’s Bund1r setelah Jadi Korban Pelecehan, Keluarga Tuntut Keadilan!
Sejak awal Desember, banyak orang jatuh sakit, dan klinik-klinik dipenuhi pasien. Beberapa virus yang menyebar adalah enterovirus, COVID-19, dan flu.
Menurut Dr. Zhang Hong dalam laporan RTI yang dilansir Suarabmi, wabah enterovirus sudah mulai mereda, namun COVID-19 masih sulit diprediksi karena sedikitnya orang yang melakukan tes cepat.
Dr. Chang Hung mengingatkan agar masyarakat berhati-hati. Virus ini mudah menyebar, dan jika satu anggota keluarga sakit, kemungkinan besar yang lain juga terinfeksi.
Oleh karena itu, penting untuk tetap menjaga tubuh hangat, memakai masker, dan mencuci tangan secara rutin saat berada di luar rumah.
Baca juga: Kisah Tragis TKI Asal Aceh Jadi Korban Kekerasan Seksual di Malaysia, Digilir 5 Pelaku
Dr. Chen Shi-si (陳世璽), Kepala Klinik THT Kang Fu, menceritakan pengalaman menangani pasien yang terinfeksi COVID-19 dan flu sekaligus.
Gejalanya termasuk nyeri tubuh, kelelahan, dan sakit tenggorokan. Kasus yang lebih parah dapat berkembang menjadi pneumonia.
Dr. Chen menegaskan agar masyarakat tidak meremehkan infeksi virus yang terjadi bersamaan.
Selain itu, Dr. Chen juga mengingatkan pentingnya menggunakan masker dan mencuci tangan untuk mencegah penyebaran virus, yang terutama terjadi melalui tetesan udara dan kontak langsung.***
Dapatkan informasi terkini setiap hari, bergabunglah dengan saluran WhatsApp SuaraBMI sekarang juga!
