Suarabmi.co.id – Muksin (35) menatap langit melalui jendela pesawat dalam perjalanan pulangnya dari Malaysia ke Indonesia.
Pria asal Lombok, Nusa Tenggara Barat ini baru saja pulang setelah 15 tahun merantau ke Malaysia. Namun, Muksin kembali ke tanah air tanpa membawa ringgit, seiring dengan keputusan pulangnya yang penuh perjuangan.
Sejak pertama kali merantau ke Malaysia pada 2007, Muksin bekerja sebagai buruh migran melalui jalur resmi. Namun, pada 2017, ia tergiur jalur non-prosedural untuk masuk ke Malaysia.
Baca juga: Kecelakaan Mengerikan di Taoyuan, Pekerja Tewas Tersengat Listrik Saat Bekerja!
Muksin menjalani kehidupan sebagai buruh migran ilegal selama tujuh tahun, tanpa perlindungan hukum atau jaminan sosial. Hidupnya penuh kecemasan akibat ancaman deportasi dan eksploitasi.
Pada 2024, Muksin memutuskan kembali ke Indonesia dan membuat paspor untuk pulang.
Namun, perjalanan pulangnya terhambat akibat masalah kesehatan, mengidap asam lambung yang membuatnya kehilangan berat badan sebanyak 10 kilogram dalam sebulan.
“Inikah Indonesia?” celetuk Muksin, dikutip suarabmi.co.id dari AntaraNews.
Baca juga: Flu Burung Ditemukan di Yunlin, 5.000+ Ayam Dimusnahkan setelah Kematian Misterius!
Selama berada di Malaysia, Muksin terjerat dalam perjudian online yang merugikan. Bermula pada 2022, ia mulai berjudi untuk mengisi waktu luang setelah bekerja.
Meskipun awalnya sempat mendapatkan keuntungan, ia akhirnya terperosok dalam kerugian besar dan berhutang hingga 7.000 ringgit (sekitar Rp25 juta). Gaji yang biasanya dikirim ke keluarganya kini menurun drastis.
Keadaan ini membuat istrinya curiga dan datang ke Malaysia untuk membantu membayar hutang Muksin. Setelah sang istri mendampinginya, Muksin pun memutuskan untuk berhenti berjudi.
Ia akhirnya memutuskan pulang ke Lombok tanpa membawa uang, dengan tekad membangun keluarga bersama istri dan anaknya.
Baca juga: Stop PMI Ilegal! Lazarus Abi, TKI Tak Resmi ke-119 Asal NTT yang Meninggal di Malaysia Tahun Ini
Setelah pulang, Muksin berencana membuka usaha pengelasan pagar di Kabupaten Lombok Barat dengan modal sekitar Rp50 juta yang berhasil dikumpulkan oleh keluarganya.
Ilmu yang ia dapatkan selama bekerja di Malaysia kini akan digunakan untuk membangun kehidupan yang lebih baik di kampung halamannya.
Kisah Muksin menggambarkan betapa beratnya perjalanan seorang buruh migran ilegal yang terjerat dalam perjudian online.
Pengalaman hidupnya menyoroti pentingnya perlindungan bagi pekerja migran dan pemberdayaan ekonomi di daerah asal agar mereka tidak terjebak dalam lingkaran kemiskinan.***
Dapatkan informasi terkini setiap hari, bergabunglah dengan saluran WhatsApp SuaraBMI sekarang juga!