Suarabmi.co.id – Reza (31), seorang pria asal Dusun Bojongeureun, Desa Cibeusi, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, kini tengah menghadapi kesulitan yang besar di Malaysia.
Dia yang awalnya berangkat untuk mencari pekerjaan di negeri jiran, justru terjebak dalam kondisi yang jauh dari harapan. Terlantar sebagai pekerja migran ilegal, Reza kini merasa tak ada jalan keluar dan berharap bisa segera pulang ke tanah air.
Lewat sebuah percakapan telepon dengan Babinsa Desa Cibeusi, Serka Deni Supiana, Reza menceritakan kisahnya yang penuh perjuangan dan kesulitan. Ia mengungkapkan keinginannya untuk kembali ke Indonesia dan meminta bantuan kepada pemerintah untuk memulangkannya.
Baca juga: Kaki Kiri PMI Remuk PMI Terjatuh ke Mesin Penggiling, Lokasi Kejadian di Tamshui, Kota New Taipei
Reza, yang berasal dari keluarga Mulyana, anggota Linmas Desa Cibeusi, berangkat ke Malaysia pada tahun 2019 dengan harapan bisa meraih kehidupan yang lebih baik.
Namun, kenyataan yang ia hadapi di Malaysia jauh berbeda dari yang dibayangkannya. Reza memilih untuk pergi sebagai tenaga kerja ilegal melalui jalur Entikong, namun tak lama setelah berada di Malaysia, ia mengalami banyak kesulitan, mulai dari ditangkap oleh pihak Keimigrasian hingga mendapat perlakuan buruk dari oknum calo imigrasi gelap.
Bahkan, setelah ditangkap oleh petugas, ia tidak dikembalikan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), melainkan malah disiksa dan dimanfaatkan oleh para calo tersebut.
Baca juga: PMI Bisa Bebas Pajak Pendaftaran IMEI! Begini Langkah-langkahnya
“Reza ini, kabarnya mulai masuk ke Negara Malaysia melalui jalur tikus Entikong sebagai TKI ilegal untuk mencari pekerjaan. Dia itu, mulai berangkat bekerja ke Malaysia pada awal tahun 2019,” kata Serka Deni Supiana, dikutip suarabmi.co.id dari Kabar Sumedang.
Reza kemudian diberi tawaran oleh calo imigrasi gelap yang mengaku bisa memfasilitasi kepulangannya ke Indonesia melalui Keimigrasian Malaysia, tetapi dengan syarat ia harus membayar Rp 50 juta.
Sayangnya, Reza tidak memiliki uang sebesar itu, dan dalam kebingungannya, ia memutuskan untuk melarikan diri ke Hutan Bantulu, yang terletak di perbatasan Malaysia dan Kalimantan, Indonesia.
Di hutan tersebut, Reza mendapat bantuan dari seorang TKI asal Baduy, Banten, bernama Ikbal. Ikbal yang bekerja sebagai buruh di Dinas Kehutanan Malaysia, telah membantunya bertahan hidup selama tiga bulan.
Mulai dari memberikan tempat perlindungan hingga memenuhi kebutuhan makan, Ikbal menjadi penyelamat bagi Reza dalam masa pelariannya yang penuh risiko.
Namun, meskipun bantuan yang diberikan Ikbal sangat berarti, ia juga merasa khawatir karena kondisi yang semakin berbahaya.
Baca juga: Yang Dapat Iming-iming jadi TKI di Kamboja, Coba Baca Berita Ini Dulu Dech
Ia takut jika petugas kehutanan Malaysia mengetahui keberadaan Reza dan menyerahkannya ke pihak berwajib. Dalam situasi yang semakin tidak pasti, Reza terus berharap ada jalan untuk pulang ke Indonesia.
“Karena kondisi Reza terlantar seperti itu, pihak keluarga Reza dari Cibeusi Jatinangor, kini meminta kepada pemerintah agar bisa secepatnya menjemput Reza agar bisa pulang kembali ke Indonesia,” tutur Deni.
Kini, keluarga Reza, yang sudah tak tahu harus berbuat apa lagi, berharap pemerintah Indonesia bisa segera turun tangan dan membantu memulangkan Reza yang sudah lama terjebak di Malaysia.
Keinginan untuk kembali ke rumah dan bertemu keluarga menjadi harapan terakhir Reza di tengah kehidupan yang penuh penderitaan ini.***