Suarabmi.co.id – Wiwin, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Garut, Jawa Barat, dilaporkan mengalami penyiksaan di Irak.
Suaminya, Dani Isyam Syafarulloh (44), menyatakan kaget dan terkejut setelah menerima kabar mengenai kondisi istrinya.
Wiwin berangkat ke Timur Tengah pada Mei 2024 melalui agen penyalur di Majalaya, Bandung, yang menjanjikan pekerjaan sebagai asisten rumah tangga di Dubai.
Baca juga: PMI Taiwan Didiagnosis TBC Ditinggal dan Langsung Dipulangkan Agensi Tanpa Penanganan
Namun, setibanya di Dubai, Wiwin hanya tinggal selama tiga hari sebelum dipindahkan ke Turki, dan kemudian ke Kota Erbil, Irak.
Selama berada di Erbil, Wiwin dilaporkan mengalami kekerasan dari majikan dan agen penyalur. Dani mengungkapkan bahwa istrinya telah bergonta-ganti majikan, dan dalam waktu singkat, Wiwin harus menghadapi perlakuan kasar.
Salah satu rekan sesama PMI mengirimkan foto yang menunjukkan luka lebam di wajah Wiwin, diduga akibat kekerasan dari bos kantor penyalur.
Baca juga: Pekerja Migran di Taiwan ini Kena Denda Rp74 Juta Gara-gara Tawarkan Kerja Sampingan Ilegal
Wiwin juga mengalami kekerasan lebih lanjut dari majikan terakhir, termasuk dimarahi tanpa alasan dan dilempar dengan botol kaca, menyebabkan luka lebam di paha.
“Temannya bilang, kalau istri saya disiksa. Saya konfirmasi, dan istri saya membenarkan,” kata Dani dikutip Suarabmi dari Detik.
Dani, yang telah berusaha menghubungi pihak penyalur untuk memulangkan Wiwin, malah menghadapi permintaan tebusan sebesar Rp80 juta.
“Kami bingung dan tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa berdoa dan berharap pemerintah bisa membantu memulangkan istri saya,” ujar Dani berdasarkan laporan Merdeka.com yang dikutip suarabmi.co.id.
Ia juga mengungkapkan rencana untuk melaporkan kasus ini ke polisi dengan dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Kondisi ini sangat memberatkan Dani, yang harus merawat dua anaknya yang masih kecil, berusia 5 dan 3 tahun, sementara Wiwin bekerja di luar negeri.
Dani berharap pemerintah dapat segera mengambil tindakan untuk menyelamatkan istrinya dan mengembalikannya ke tanah air.***