Internasional

Mencekam! Peluru Nyasar Tembus Ruang Rapat KBRI Damaskus, WNI dan 19 PMI di Shelter Dinyatakan Selamat

×

Mencekam! Peluru Nyasar Tembus Ruang Rapat KBRI Damaskus, WNI dan 19 PMI di Shelter Dinyatakan Selamat

Sebarkan artikel ini

Suarabmi.co.id — Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu) mengonfirmasi bahwa terjadi insiden peluru nyasar yang mengenai atap Gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Damaskus.

Peluru tersebut tembus hingga ruang rapat, namun beruntung tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang terluka dalam peristiwa ini.

Berdasarkan laporan yang dilansir Suarabmi dari Tirto.id, Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, menyatakan bahwa peluru nyasar itu berasal dari serangan udara yang terjadi di sekitar Damaskus, yang diduga dilakukan oleh Israel.

Baca juga: Baru Sehari Pulang dari Arab, PMI Ini Meninggal Tragis di Tangan Suami

“Terdapat beberapa ledakan besar di sekitar Kota Damaskus yang berasal dari serangan udara yang diduga dilakukan Israel. Terdapat pula peluru nyasar yang mengenai atap gedung KBRI tembus hingga ruang rapat, namun tidak ada WNI yang terluka,” ungkap Judha Nugraha dalam pernyataan resmi pada Senin 9 Desember 2024.

Di saat yang sama, Judha menambahkan bahwa saat ini terdapat 19 pekerja migran Indonesia (PMI) yang berada di shelter KBRI Damaskus. Meskipun terjadi insiden ini, kondisi mereka tetap aman dan dalam pengawasan pihak berwenang.

Selain itu, Damaskus sendiri sebelumnya sudah ditetapkan dalam status Siaga 2 oleh Kemlu, mengingat ketegangan yang meningkat di Suriah. Saat ini tercatat sebanyak 1.162 WNI di Suriah, dengan 758 di antaranya tinggal di Damaskus.

Baca juga: WNI Hati-hati! Modus Pengantin Pesanan Terungkap, Wanita Jabar dan Kalbar Jadi Target TPPO

Kemlu juga melaporkan bahwa sejak tahun lalu, Indonesia telah berhasil mengevakuasi lebih dari seribu warga negara Indonesia dari wilayah konflik, termasuk Suriah. Pemerintah terus memantau situasi dan siap melakukan evakuasi apabila situasi memerlukan tindakan lebih lanjut.

“Beberapa langkah sudah kita lakukan, antara lain melakukan koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait, kita perbarui rencana kontingensi, kita lakukan evaluasi penetapan status siaga, membahas proses evakuasi, kita siapkan shelter, safe house yang ada di KBRI,” jelas Judha.

Pemerintah Indonesia juga telah membentuk Pusat Respons Krisis yang terdiri dari berbagai unsur, termasuk Kementerian Luar Negeri, TNI, BAIS, dan BIN, untuk mengawasi dan mengatasi setiap kemungkinan ancaman yang mungkin timbul.***

==

Heeee... bukan di copy caranya, di share...

SUWUN