Kabar BMI

PMI Taiwan ini Divonis Kanker Stadium 2, Jadi Tulang Punggung tapi Terpaksa Harus Pulang ke Indonesia

×

PMI Taiwan ini Divonis Kanker Stadium 2, Jadi Tulang Punggung tapi Terpaksa Harus Pulang ke Indonesia

Sebarkan artikel ini

Suarabmi.co.id –  Dalam perjalanan hidupnya yang penuh tantangan, seorang perawat asal Indonesia bernama Ani yang bekerja di Taiwan secara tak terduga menemukan benjolan di payudaranya.

Setelah melakukan pemeriksaan di rumah sakit, Ani didiagnosis menderita kanker payudara yang telah menyebar ke kelenjar getah bening.

Akibat kondisi ini, ia terpaksa berhenti bekerja dan pulang ke Indonesia untuk menjalani pengobatan.

Baca juga: Zona Prioritas Pejalan Kaki Berlaku Awal Oktober di Taiwan, Hati-hati Saat Melihat Simbol Ini!

Mengetahui situasi Ani, perusahaan agensi tempatnya bernaung tergerak untuk menggalang dana.

Lebih dari NT$100.000 berhasil dikumpulkan untuk meringankan beban Ani agar ia dapat fokus berobat dan melawan penyakitnya.

Ani berasal dari keluarga kurang mampu di Indonesia dan memiliki dua orang anak. Beberapa tahun lalu, kakak perempuan dan neneknya meninggal dunia karena kanker, dan suaminya juga berpulang akibat infeksi COVID-19 saat pandemi.

Baca juga: Taiwan Gelar Simulasi Gempa Bumi dan Tsunami Jumat 20 September, Cek Waktunya!

Kehilangan banyak anggota keluarga karena penyakit tentu membuat Ani sangat sedih dan terpukul. Namun, ia tidak menyerah pada keadaan.

Demi menghidupi keluarganya, Ani memutuskan untuk merantau ke Taiwan dan bekerja sebagai perawat.

Melalui agensi di Taiwan, Ani ditempatkan di Kaohsiung, di mana ia menjalani kehidupan yang stabil.

Namun, saat merasa hidupnya mulai membaik, Ani mengalami masalah kesehatan. Ia menemukan benjolan di payudaranya dan didiagnosis menderita kanker payudara stadium dua, yang telah menyebar ke kelenjar getah bening.

Baca juga: PMI Taiwan Dituduh Hilangkan Nyawa Majikan yang Dirawat, Laporan Polisi Tetap Berjalan

Setelah kejadian tersebut, Ani dihadapkan pada pilihan sulit antara tetap bekerja di Taiwan atau pulang untuk berobat.

Awalnya, Ani merasa berat hati meninggalkan pekerjaannya, tetapi setelah berdiskusi dengan keluarganya, ia memutuskan untuk pulang dan menjalani pengobatan di Indonesia.

Mengetahui kondisi Ani, perusahaan agensi tempatnya bernaung berinisiatif untuk menggalang dana.

Mereka berhasil mengumpulkan lebih dari NT$100.000 untuk membantu meringankan biaya pengobatan dan kebutuhan hidup Ani.

Baca juga: Persaingan Taiwan, Jepang, dan Korea dalam Menarik Tenaga Kerja Migran, Jepang Menyala Bosku

“Kami semua turut prihatin setelah mengetahui kondisi Ani. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menggalang dana dan membantu melunasi pinjaman yang ia ajukan untuk bekerja ke Taiwan. Kami berharap Ani dapat pulang ke Indonesia tanpa beban utang,” ungkap CEO perusahaan agen tenaga kerja, Cheng Kai-wen, dikutip Suarabmi.co.id dari RTI.

Cheng Kai-wen menambahkan bahwa semua orang tahu pengobatan kanker memerlukan biaya yang tinggi. Ia berterima kasih kepada semua pihak yang telah berdonasi sehingga terkumpul lebih dari NT$100.000 untuk Ani.

“Semoga Ani dapat fokus menjalani pengobatan tanpa rasa khawatir dan lekas sembuh dari penyakitnya,” harapnya.

Baca juga: Nasib Beruntung: TKW Taiwan Raih Hadiah Undian Rp1 Miliar, Begini Caranya

Setelah tiba di Indonesia, Ani mengirimkan pesan kepada Cheng Kai-wen untuk mengabarkan bahwa ia telah sampai dengan selamat.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua orang yang telah berdonasi.

“Saya mungkin tidak dapat membalas kebaikan kalian semua. Saya hanya bisa berdoa semoga Tuhan membalas kebaikan kalian. Saya berjanji akan menggunakan uang ini dengan sebaik-baiknya dan berharap dapat membantu orang lain yang membutuhkan seperti kalian di masa depan, sehingga setiap sudut dunia dipenuhi dengan kehangatan.”***