Suarabmi.co.id – Bencana alam yang terjadi akibat Taifun Krathon telah menimbulkan dampak serius di wilayah tersebut.
Angin kencang dan hujan deras yang dibawa taifun ini menyebabkan dua kematian, 123 luka-luka, dan dua orang hilang hingga pukul 8.30 pagi pada Kamis3 Oktober 2024, menurut informasi dari Pusat Operasi Darurat Pusat (CEOC).
Pada hari Selasa sekitar pukul 11 pagi, Departemen Pemadam Kebakaran Kabupaten Hualien mengonfirmasi bahwa seorang pria berusia sekitar 70 tahun meninggal setelah terjatuh saat menebang pohon di kediamannya di Desa Shoufeng.
Baca juga: Dua TKW Diperalat Pria Malaysia untuk Selundupkan Sabu, Salah Satunya Didekati dan Dipacari
Kemudian, dalam rapat CEOC malam Rabu, dikonfirmasi kematian pria kedua berusia 66 tahun, yang meninggal setelah truk yang ia kendarai menabrak batu besar di Jalan Tol South Link, Desa Taimali, pada hari Senin.
Berdasarkan laporan Fokus Taiwan yang dikutip suarabmi.co.id, upaya penyelamatan tidak berhasil, dan ia dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit pada Rabu pagi.
Sementara itu, sekitar pukul 1 siang pada hari Selasa, Departemen Pemadam Kebakaran Kabupaten Yunlin menerima laporan mengenai seorang yang diduga pekerja migran yang jatuh ke laut.
Baca juga: Tragedi di Lombok Timur, Pria Ditemukan Tak Bernyawa Saat Istrinya Bekerja sebagai TKW
Namun, pencarian dan penyelamatan terpaksa dihentikan karena ombak yang tinggi.
Saksi juga melaporkan bahwa seorang lainnya terseret arus dekat Jembatan Shuiyuan di Desa Sioulin, Hualien, sekitar pukul 2 sore Rabu.
Departemen pemadam kebakaran menyatakan bahwa mereka sedang melakukan pencarian untuk menemukan orang hilang tersebut.
Di Kabupaten Hualien, tim polisi, pemadam kebakaran, dan relawan sedang berusaha mencari orang hilang di hulu Sungai Meilun pada hari Rabu.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri melaporkan bahwa 9.967 orang telah dievakuasi hingga pukul 8 pagi pada hari Kamis.
Saat ini, terdapat 120 lokasi penampungan yang dibuka, terutama di daerah Taitung, Hualien, Pingtung, dan Kaohsiung, dengan 1.978 orang mengungsi ke tempat tersebut, menurut Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan.
Di sisi lain, Kementerian Urusan Ekonomi (MOEA) mencatat bahwa total 132.164 rumah tangga telah melaporkan pemadaman listrik akibat taifun, dengan sebagian telah pulih, namun masih tersisa 23.025 rumah yang belum mendapatkan pasokan listrik.***
